Orang seyogianya berhati-hati menyebarkan kata sandi. Sebagian saya lihat melakukan sensor atau blur ketika mengunggah data pribadi seperti KTP dan paspor ke media sosial.Â
Saya sendiri tidak suka. Tidak perlu pula mengunggah itu. Bagaimana kalau disalahgunakan oleh orang lain yang melihatnya? Apalagi kita lupa menyensornya. Kita tidak pernah tahu pasti, orang selalu berniat baik pada kita.
Pengelolaan kata sandi
Oleh sebab terlalu banyak kata sandi yang diperlukan, tidak semua orang punya daya pikir yang kuat, atau beberapa ingin kepraktisan dalam mengingatnya, sebagian kita sering menggunakan data tanggal lahir, nama diri atau anggota keluarga, dan tempat tinggal dalam menyusun kata sandi.Â
Karena terlalu sering, beberapa aplikasi mengingatkan untuk tidak menggunakan data itu, agar tidak rentan diretas orang. Mengingat begitu penting kata sandi, berikut hal-hal yang dapat dilakukan untuk mengelolanya secara aman. Mungkin bermanfaat bagi Anda.
Rahasiakan!
Hanya kita yang boleh tahu. Di mesin ATM, juga ada peringatan, bahwa tidak boleh memberitahukan kata sandi kepada siapa pun, termasuk pegawai bank bersangkutan.
Kita tidak mau bukan, data diri tersebar, kekayaan dimanfaatkan orang, pekerjaan hasil karya pribadi disontek dan diklaim teman kerja? Makanlah makanan bergizi agar daya ingat terjaga baik, sehingga tidak lupa kata sandi.
Beritahu keluarga inti
Bagi yang telah bersuami atau beristri, tidak ada salahnya menyampaikan kata sandi kepada mereka. Harta kekayaan sudah menjadi milik bersama. Mereka juga bisa membantu saat kita sedang lupa.
Orangtua pun sesekali boleh jadi. Saya yakin, tidak ada orangtua yang bermaksud buruk, menggunakan data kita untuk menjatuhkan. Mereka pasti ingin yang terbaik bagi kita.