Masalah kita belum kelar, pertanyaan belum ditemukan jawabannya, malah ditambah dengan cerita masalah darinya. Semakin rumit persoalan tertumpuk.Â
Potensi kepala pusing besar terjadi. Jika dirasa dalam-dalam, bisa membuat sakit, karena emosi negatif yang keluar bersama masalah yang diceritakannya, tanpa disadari terpapar langsung ke kita, seolah-olah kita yang bermasalah dengannya. Kita pun bisa ikut emosi.
Membuang waktu
Setengah jam, sejam, atau bahkan berjam-jam? Orang paling bersemangat menceritakan masalah, karena itu memuaskan unek-unek dalam hatinya. Mencurahkan segala beban pikirannya.
Orang yang bercerita tentu merasa waktu begitu cepat berlalu, sementara kita yang mendengarkan, merasa lama sekali. Secara tidak langsung, kita membuang waktu yang berharga, yang seharusnya bisa untuk memikirkan solusi.
Kapok
Orang bertipe demikian jarang diajak bercakap membahas masalah. Orang lain sudah paham, tidak ada solusi darinya. Bahkan mungkin kapok, percuma mendengar ucapannya.
Yang ada hanya masalah, masalah, dan masalah. Malah kita yang diminta menjawabnya. Kita sendiri sudah pusing, ini ditambah lagi harus membantunya.
Namun, jika dipikir baik dan lebih dalam, tidak selamanya negatif ketika bercengkerama dengan mereka. Ada sisi positifnya, yang berimbas pada perbaikan kualitas kehidupan kita, baik pribadi maupun kepada sesama.
Melatih simpati
Dengan sengaja memberi waktu mendengarkan, kita melatih simpati menyimak penderitaan orang. Tentu, ini tidak dalam hal kita buru-buru ya. Benar-benar sengaja menyediakan waktu tanpa diganggu apa pun, termasuk desakan menyelesaikan masalah kita.