Memandaikan orang
Setelah membaca tulisan kita, orang akan bertambah ilmu dan wawasannya. Jendela pikir mereka akan terbuka luas. Pandangan-pandangan sempit akan tersingkirkan. Cara berpikir mereka pun terbentuk.
Memang, tidak semua pembaca dapat setuju dengan logika pikir kita. Tetapi, ini bisa memperkaya mereka ketika nanti mencoba memecahkan masalah hampir serupa, yang dialaminya.
Tulisan yang masuk akal dapat membuat pandai seseorang. Â
Mengajarkan moral baik
Karya fiksi pasti menyimpan pesan moral. Tentang segala yang benar dan salah, baik dan buruk, dengan wujud hal-hal yang seharusnya dilakukan dan seyogianya dijauhi.
Bila cerpen dan novel, ada tokoh baik dan jahat di sana. Dari tokoh baik, tersirat ajaran yang bisa ditiru. Dari tokoh jahat, terbaca perbuatan yang tidak boleh dilakukan.
Bila puisi, perenungan-perenungan akan kehidupan yang tercerahkan, bisa kita nikmati. Itu semua mampu membawa moral pembaca ke arah yang lebih baik.
Tidak repot memoles penampilan
Dalam menarik orang untuk membaca, penulis tidak dituntut ganteng atau cantik. Penulis pun tidak diminta berpakaian mewah dan mahal. Hal-hal yang sekiranya membutuhkan banyak uang, tidak perlu terjadi dalam kehidupan penulis.
Modal mereka cukup hasil pikir yang berkualitas dan tentu tangan untuk menulis. Pada kenyataan, sebagian penulis tampil secara bersahaja. Apalagi kelas filsuf dan sastrawan, kebanyakan gondrong dan tidak berambut. Pakaiannya pun apa adanya.