Manusia tidak bisa hidup sendiri. Manusia saling membutuhkan. Oleh sebab itu, manusia wajib saling menghargai lewat pemberian salam, agar hatinya tergerak dengan mudah menolong satu sama lain.Â
Jarang ada, orang yang sudah diremehkan tetapi membalasnya dengan menolong sepenuh hati. Bila ada, paling setengah hati. Itu pun dengan menekuk muka.
Demikianlah, budaya memberi salam. Sekiraku, perlu terus diaplikasikan, pada era kekinian, yang cenderung lebih mementingkan keperluan masing-masing. Semoga, budaya salam tetap lestari di negara kita.
Selamat pagi.
"Siapa yang susun presentasi ini? Bagus sekali," tanya lelaki paruh baya itu pada ajudannya. Ajudan itu melihat beberapa lembar laporan di meja. Terbaca sebuah tulisan kecil. Seperti nama seorang wanita. "Si Anu, Pak," jawabnya penuh sopan.
"Oh, si Anu. Saya kenal dia. Dia kan yang suka menyapa kita setiap pagi? Panggil dia ke sini. Saya ingin bertemu dengannya." Ajudan itu segera pergi, dengan segenggam kabar baik di tangannya.
...
Jakarta
20 April 2021
Sang Babu Rakyat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H