"...hanya berisi kalimat sepotong. Ibuku seorang pelacur."
"...tapi, kini mereka mengerti, itulah sejarah, yang tidak tertulis dalam buku-buku pelajaran sejarah."
Kalimat pertama dan kedua di atas adalah akhir cerpen Seno Gumira Ajidarma berjudul "Pelajaran Mengarang" dan "Pelajaran Sejarah".Â
Pada cerpen "Pelajaran Mengarang", seorang anak gadis bernama Sandra harus menuliskan karangan tentang keluarganya. Sepanjang cerpen, diceritakan bagaimana kehidupan ibunya dengan banyak lelaki. Dari hasil pengamatan serta yang dialaminya, Sandra menuliskan kesimpulan, pada karangannya, bahwa ibunya seorang pelacur. Betapa menyedihkan.
Sementara pada cerpen "Pelajaran Sejarah", dikisahkan cerita masa lalu tentang amarah yang berkecamuk, penderitaan yang menyayat hati, rasa kehilangan yang tidak terhenti, dan sebagainya, sebagai dampak dari peristiwa sejarah yang kelam.Â
Cerita itu disimpulkan, tidak dicatat dalam buku-buku pelajarah sejarah. Cerita sejarah yang sesungguhnya terjadi lebih kompleks daripada yang tercatat pada buku.
Demikianlah saudaraku sekalian, ragam penutup cerpen yang sekiranya bisa menjadi contoh dan inspirasi bagi siapa saja yang hendak menulis cerpen. Tentu, masih ada ragam lain yang tidak kalah menarik.
Pemikiran pasti berkembang. Variasi pun lebih banyak, tergantung seberapa banyak pula kita membaca. Minimal, dengan pengetahuan saya yang terbatas, semoga tulisan ini bermanfaat bagi Anda.
...
Jakarta
10 Maret 2021
Sang Babu Rakyat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H