Mohon tunggu...
Y. Edward Horas S.
Y. Edward Horas S. Mohon Tunggu... Penulis - Pendiri Cerpen Sastra Grup (cerpensastragrup.com)

Nomine Terbaik Fiksi (Penghargaan Kompasiana 2021). Peraih Artikel Terfavorit (Kompetisi Aparatur Menulis 2020). Pernah menulis opini di KompasTV. Kontributor tulisan dalam buku Pelangi Budaya dan Insan Nusantara. Pendiri Sayembara Menulis Cerpen IG (@cerpen_sastra), Pendiri Perkumpulan Pencinta Cerpen di Kompasiana (@pulpenkompasiana), Pendiri Komunitas Kompasianer Jakarta (@kopaja71), Pendiri Lomba Membaca Cerpen di IG (@lombabacacerpen), Pendiri Cerita Indonesia di Kompasiana (@indosiana_), Pendiri Tip Menulis Cerpen (@tipmenuliscerpen), Pendiri Pemuja Kebijaksanaan (@petikanbijak), dan Pendiri Tempat Candaan Remeh-temeh (@kelakarbapak). Enam buku antologi cerpennya: Rahimku Masih Kosong (terbaru) (Guepedia, 2021), Juang (YPTD, 2020), Kucing Kakak (Guepedia, 2021), Tiga Rahasia pada Suatu Malam Menjelang Pernikahan (Guepedia, 2021), Dua Jempol Kaki di Bawah Gorden (Guepedia, 2021), dan Pelajaran Malam Pertama (Guepedia, 2021). Satu buku antologi puisi: Coretan Sajak Si Pengarang pada Suatu Masa (Guepedia, 2021). Dua buku tip: Praktik Mudah Menulis Cerpen (Guepedia, 2021) dan Praktik Mudah Menulis Cerpen (Bagian 2) (Guepedia, 2021).

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Valentine yang Malang

19 Desember 2020   14:47 Diperbarui: 19 Desember 2020   15:01 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber:wallpaperbetter.com

Siangnya, pergi ke kafe Mutiara. Menikmati seduhan kopi panas sambil mendengarkan para musisi jazz bernyanyi. Tidak lupa, nasi goreng ayam dengan cita rasa pedas menjadi menu makan siang. Nasi goreng terlezat seantero kota.

Menjelang senja, kita bermain di taman bermain di tengah kota. Komidi putar, ontang-anting, ice age, halilintar, dan seluruh wahana harus dikunjungi. Lanjut malam, kita menonton film di bioskop. Aku selalu suka menghabiskan malam di bioskop. Kalau kamu berhasil menaklukanku, akan ada bonus seusai menonton.

Setelah menulis itu semua, dia mengirimkan pesan lewat ponsel ke pacarnya. "Besok jam tujuh main ke rumah ya, Yang. Aku mau jalan-jalan. Jangan lupa Yang. Muaacchh"

Wanita itu berharap dia mengerti apa yang seharusnya dilakukan seorang lelaki pada pacarnya. Apalagi di hari Valentine.

***

Waktu menunjukan pukul tujuh pagi. Belum ada tanda-tanda kedatangan pacarnya. "Ah, mungkin dia belum bangun tidur. Biasa, ini kan hari libur." Wanita itu berbisik dalam hati.

Matahari semakin meninggi. Debu-debu aspal terlihat beterbangan jelas di selipan udara, di bawah sinar yang sangat terang dan panas menyengat. Beberapa orang di luar mengenakan payung. Berusaha mencegah kulit agar tidak menghitam.

Masih tidak ada tanda-tanda pukul satu siang itu. "Apa mungkin dia ketiduran? Masak belum bangun sampai siang ini?" Wanita itu tetap berpikir positif dan memperpanjang kesabaran. Dia tidak mau menelepon pacarnya. Dia ingin ini menjadi sebuah kejutan baginya.

Beberapa saat kemudian, senja tiba. Malam pun datang. Masih saja sepi terlihat di depan rumahnya. Kesabaran wanita itu mulai habis. Menjelang pergantian hari, dikirimnya pesan ke ponsel pacarnya. Tidak ada balasan hari itu juga.

***

Keesokan hari, tepat pukul enam pagi, ponselnya berdering. Sebuah gambar amplop di ujung layar muncul. Segeralah dia buka dan baca. Pesan dari pacarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun