"Nak, kamu sudah dapat kiriman Bapak belum?" Tanya lelaki itu melalui WA pribadi.
"Sudah Pak"
"Kamu tak suka ya?" Lelaki itu menyimpulkan. Dia satu-satunya yang tidak mengucapkan terima kasih di malam itu.
"Jelek sekali dasinya Pak" Katanya datar.
Seketika, lelaki itu menghirup napas dalam-dalam. Dia coba menghibur hatinya yang terluka karena perkataan anaknya.
"Kendati jelek, itu dasi kesukaan Bapak, Nak. Satu-satunya dasi, yang dibelikan ibumu di hari ulang tahun Bapak. Ketika engkau belum lahir, dasi itu sering sekali Bapak pakai. Waktu Bapak rindu ibumu, Bapak pasti melihat dasi itu. Wajahmu, mirip sekali dengan ibumu. Kamu yang paling berhak mendapatkan dasi itu"
Tiba-tiba perasaan bersalah menggemuruh, menyelimuti hatinya. Anak itu meneteskan air mata. Tersengat kenangan mendalam akan kasih sayang ibunya. Lima tahun silam.
"Maaf, Pak"
...
Jakarta
27 November 2020