"Iya, minta tolong apa Bu?"
"Gini Bu. Besok jadwal Devi bayar cicilan uang pembangunan sekolah. Tapi, bapaknya lagi gag punya uang, boleh saya pinjam uang ibu?" Bu Bandi memohon.
Karena Bu Susi sangat sayang anak, dia tidak tega menolak. Dikeluarkan lima ratus ribu dari uang arisannya dan disodorkan ke bu Bandi. "Segini cukup, Bu?"
"Cukup cukup cukup, sangat cukup Bu. Terima kasih ya, Bu. Semoga Tuhan membalas kebaikan Ibu."Â Mereka berdua pulang. Berjalan sedikit di belakang Bu Susi, Bu Bandi terlihat tersenyum.
***
Keesokan harinya
"Ma, udah siap?" Ujar Pak Joko memanggil istrinya. Sembari memanaskan mobil, dia melihat daftar restoran di gawai. Istrinya meminta makan malam di restoran mahal dengan menu masakan Jepang. "Pokoknya mahal ya Pa! Kalau bisa yang ada hiasan bunga Sakuranya" Pinta istri beberapa hari lalu.Â
Pak Joko sebetulnya malas makan di luar. Dia suami yang suka makan masakan istri. Tetapi karena hari itu ulang tahun istri, mau tidak mau untuk menyenangkan, dia mengalahkan egonya.
Seorang wanita cantik terlihat keluar dari rumah. Mengenakan sepatu putih berhak tinggi, bergaun merah, dengan rambut hitam berkilau yang terurai, dia berjalan ke arah Pak Joko. "Yuk Pa, jalan"
Tiga puluh menit berlalu, mereka sampai di restoran Takoyaki. Restoran termahal di kota mereka, tak sembarang orang bisa makan di sana. Seusai turun dari mobil, Pak Joko lekas menggandeng istrinya.
Bu Susi menghentikan langkah. Dari kejauhan dia melihat sesuatu yang ganjil. Di belakang patung simbol restoran itu, dia bersembunyi dan mengintip. Diambilnya ponsel dan difotonya seseorang bersama anaknya dalam restoran itu.