Mohon tunggu...
Y. Edward Horas S.
Y. Edward Horas S. Mohon Tunggu... Penulis - Pendiri Cerpen Sastra Grup (cerpensastragrup.com)

Nomine Terbaik Fiksi (Penghargaan Kompasiana 2021). Peraih Artikel Terfavorit (Kompetisi Aparatur Menulis 2020). Pernah menulis opini di KompasTV. Kontributor tulisan dalam buku Pelangi Budaya dan Insan Nusantara. Pendiri Sayembara Menulis Cerpen IG (@cerpen_sastra), Pendiri Perkumpulan Pencinta Cerpen di Kompasiana (@pulpenkompasiana), Pendiri Komunitas Kompasianer Jakarta (@kopaja71), Pendiri Lomba Membaca Cerpen di IG (@lombabacacerpen), Pendiri Cerita Indonesia di Kompasiana (@indosiana_), Pendiri Tip Menulis Cerpen (@tipmenuliscerpen), Pendiri Pemuja Kebijaksanaan (@petikanbijak), dan Pendiri Tempat Candaan Remeh-temeh (@kelakarbapak). Enam buku antologi cerpennya: Rahimku Masih Kosong (terbaru) (Guepedia, 2021), Juang (YPTD, 2020), Kucing Kakak (Guepedia, 2021), Tiga Rahasia pada Suatu Malam Menjelang Pernikahan (Guepedia, 2021), Dua Jempol Kaki di Bawah Gorden (Guepedia, 2021), dan Pelajaran Malam Pertama (Guepedia, 2021). Satu buku antologi puisi: Coretan Sajak Si Pengarang pada Suatu Masa (Guepedia, 2021). Dua buku tip: Praktik Mudah Menulis Cerpen (Guepedia, 2021) dan Praktik Mudah Menulis Cerpen (Bagian 2) (Guepedia, 2021).

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Rindu Hujan (Bagian IV)

12 Oktober 2020   17:27 Diperbarui: 8 Desember 2020   19:18 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber:dakwatuna.com

Cerpen sebelumnya:

Rindu Hujan (Bagian I)

Rindu Hujan (Bagian II)

Rindu Hujan (Bagian III)

***

"Mas Budi akhir-akhir ini jarang menghubungiku, dek. Pesan yang kukirim padanya setiap hari, tak ada satupun yang dibalas. Sepertinya, aku tidak berbuat salah padanya. Ketika pertemuan terakhir, kala aku mengantarkannya ke bandara persiapan menuju keluar kota, hubungan kami berdua baik-baik saja. Malah dia berbisik di telingaku."

"Tunggu Mas ya dek, Mas akan segera kembali. Di taman kota itu, pukul 6 malam di tanggal jadian kita yang kelima, kita pasti berjumpa kembali."

"Mungkin lagi sibuk bekerja kali kak?" Tanggapku.

"Gag mungkinlah dek, sibuk terus setiap hari. Hari Minggu yang libur pun, takada dibalas pesanku."

"Kakak udah coba menanyakan kabarnya ke keluarga?" Aku mencoba memberikan solusi untuk mengobati kerinduannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun