Cerpen sebelumnya:
***
"Mas Budi akhir-akhir ini jarang menghubungiku, dek. Pesan yang kukirim padanya setiap hari, tak ada satupun yang dibalas. Sepertinya, aku tidak berbuat salah padanya. Ketika pertemuan terakhir, kala aku mengantarkannya ke bandara persiapan menuju keluar kota, hubungan kami berdua baik-baik saja. Malah dia berbisik di telingaku."
"Tunggu Mas ya dek, Mas akan segera kembali. Di taman kota itu, pukul 6 malam di tanggal jadian kita yang kelima, kita pasti berjumpa kembali."
"Mungkin lagi sibuk bekerja kali kak?" Tanggapku.
"Gag mungkinlah dek, sibuk terus setiap hari. Hari Minggu yang libur pun, takada dibalas pesanku."
"Kakak udah coba menanyakan kabarnya ke keluarga?" Aku mencoba memberikan solusi untuk mengobati kerinduannya.