Covid19 masih berlangsung, sebagian besar kegiatan berkomunitas melalui temu fisik dikurangi. Orang lebih memilih menjauhi kerumunan dan mengamankan diri di rumah. Bila terpaksa harus bertemu pun, protokol kesehatan diharapkan diterapkan secara ketat. Salah satunya dengan bermasker.
Saat-saat ini, karena pandemiKendati tak bertemu, persaudaraan antaranggota komunitas masih bisa terjalin baik. Mereka, yang punya kesamaan visi dan misi di bidang tertentu ini, dapat berkomunikasi dengan kecanggihan teknologi yang ada. Hampir dipastikan di era serba digital sekarang, semua komunitas memiliki grup di media sosial.
Kita ambil contoh Whatsapp Group (WAG). Berapa banyak WAG komunitas yang Anda ikuti? Semisal, komunitas ibadah, bekerja, sahabat, keluarga, dan lain sebagainya.
Dalam WAG tersebut, tentu banyak karakter berbeda sifat satu sama lain. Yang dianggap ketua atau senior, biasanya ditetapkan sebagai admin dan penengah bila ada masalah berkomunitas yang terjadi.
Nah, dalam percakapan antaranggota, WAG menyediakan banyak fasilitas selain ketikan huruf dan tanda baca. Salah satunya emoji. Jenisnya pun beragam, rata-rata menggambarkan mimik dan emosi dari seseorang.
langgeng. Di sini, emoji dapat menolong.
Sudah tentu menjadi keinginan bersama anggota, percakapan komunitas dalam grup berjalan baik, sehingga situasi terjaga kondusif dan keberadaan komunitas tetapMenarik Minat Baca
Beberapa emoji disajikan untuk mempercantik tulisan, sehingga menarik dibaca. Semisal, bila memberikan pengumuman, ada gambar terompet yang bisa digunakan.
Selain itu, bila ada anggota berulang tahun, emoji berpesta bisa disertakan ketika mengucapkan selamat. Yang berulang tahun bisa lebih senang ketika membacanya, karena si pengucap terlihat sangat niat dalam memberi ucapan. Terbukti dari kreativitas tulisan yang disusun.
Ini sedikit banyak efektif mengurangi kebosanan dalam membaca. Tidak sekadar huruf dan tanda baca.
Memperkuat Emosi Tulisan