Takut bukan sekedar penyakit yang mengganggu jiwa, tetapi lebih menjadi sumber penyakit itu sendiri. Takut berakibat pada stress, stress membuat sistem imunitas tubuh menurun, dan imunitas yang menurun berdampak kepada tingkat kerentanan tubuh terkena penyakit semakin tinggi. Tubuh kemudian gampang sakit.
Ada bermacam-macam penyakit takut ketika bernyanyi. Takut ketika bernyanyi tidak tepat nada alias fals¸ takut nanti lupa lirik saat di panggung, takut mendapat penilaian yang buruk dari juri (dalam hal mengikuti lomba nyanyi), takut banyak penonton yang tidak terhibur dengan penampilan kita, dan takut-takut lainnya, yang tentunya dapat diinventarisir secara tepat oleh orang-orang yang biasa berpikiran negatif. Iya, takut memang tergolong sebagai salah satu perasaan negatif.
Untuk penyakit ini, ada obatnya. Tidak seperti penyakit Covid19 yang sampai sekarang belum ditemukan obat manjurnya, obat penyakit takut dalam bernyanyi telah ditemukan dan diracik dari pengalaman.
Penulis, sebagai orang yang suka dan sering tampil bernyanyi di muka umum, akan berbagi sedikit resep obat dari pengalaman bernyanyi penulis, yang diramu dalam tujuh poin yang akan diulas berikut ini.
Ingat ya, resep obat ini ampuh untuk memberantas penyakit takut bernyanyi, hanya ketika diterapkan. Ingat ya, ketika diterapkan. Sama seperti obat kebanyakan, manjur untuk menyembuhkan penyakit hanya ketika diminum, bukan sekedar dibaca dan dimengerti komposisi obatnya.
Belajarlah sebaik dan berlatihlah sebanyak mungkin
Tepat nada, tepat teknik, dan sering berlatih. Ketiganya harus dipandang sebagai sebuah kesatuan, sehingga dapat menghasilkan kemampuan bernyanyi yang profesional.
Kita sepakat semua sebagai pendengar, bahwa telinga kita tidak ingin mendengar suara yang sumbang, tidak sedap didengar. Tepat nada adalah aturan wajib yang harus dipatuhi oleh seorang penyanyi, dan tepat teknik harus pula dikuasai, untuk mempercantik dan memaksimalkan kualitas suara.
Dan kita hanya bisa menguasai kedua unsur ini dengan baik, hanya jika sering berlatih. Seperti peribahasa mengatakan “Alah bisa karena biasa”, maka kita bisa bernyanyi dengan baik oleh sebab sering berlatih bernyanyi. Bila tepat nada dan tepat teknik telah dikuasai, maka ketakukan akan suara sumbang menjadi sirna.
Jaga performa
Performa suara dan fisik yang maksimal adalah modal yang bagus dan efektif meningkatkan kepercayaan diri dalam bernyanyi. Untuk menjaga performa suara, istirahatlah dengan teratur, tidur dalam kurun waktu yang cukup, banyak minum air putih hangat, dan hindari mengonsumsi makanan berminyak.
Sementara dari sisi fisik, beriaslah secantik mungkin, bila perlu mengundang make up artists, dan bagi pria, tampilah semacho dan selaki mungkin. Untuk mendukung penampilan, kenakanlah busana terbaik yang dimiliki, dan bila perlu belilah, sesuai kondisi dompet juga tapi ya, hehe.
Dengan tahu bahwa keadaan pita suara kita telah terjaga dengan baik dan kondisi fisik prima adanya, maka secara otomatis kepercayaan diri akan meningkat sehingga kita yakin bisa memberikan penampilan yang terbaik. Iya, percaya diri akan menimbulkan keberanian, yang mampu mengikis rasa takut tersebut.
Rasakan atau imajinasikan emosi/rasa dalam lagu
Mengapa penulis membedakan antara rasa dan imajinasi? Mengingat setiap lirik lagu mempunyai arti dan mengandung emosi penulis ketika menciptakannya, maka emosi tersebut harus mampu disampaikan dengan baik oleh penyanyi kepada yang mendengarkan.
Nah, bagi penyanyi yang pernah merasakan pengalaman emosi seperti yang tersirat dalam lagu, pasti dengan sangat gampangnya mampu menyampaikan emosi itu ketika dia bernyanyi.
Semisal, lirik lagu bercerita tentang hati yang luka, dan si penyanyi yang hendak menyanyikannya baru saja dalam kondisi diputus pacar, maka penulis yakin emosinya tanpa perlu dipelajari akan keluar dengan sendirinya ketika bernyanyi.
Sementara itu, bagi yang belum pernah merasakan, tips mudahnya mempelajari emosi tersebut adalah dengan membayangkan/mengimajinasikan perasaan terluka tersebut. Tentunya ini lebih sulit adanya.
Perlu diingat juga, dalam menyampaikan emosi juga harus terkendali, agar tidak mengganggu ketepatan nada ketika bernyanyi.
Jalin hubungan dengan musisi
Hubungan yang harmonis adalah sebuah kondisi yang sangat mendukung dan ampuh memberi energi positif untuk bernyanyi dengan berani.
Ketika kita dekat dengan musisi yang akan mendampingi kita bernyanyi dan telah mengganggap mereka sebagai saudara bahkan keluarga, maka timbul perasaan bahwa kita bukan orang asing ketika berada di panggung, karena ada dukungan di sekeliling kita. Ini sangat baik dan dapat menambah kepercayaan diri kita.
The floor is yours
Ketika kita telah diberi kesempatan untuk bernyanyi, maka panggung tempat kita bernyanyi adalah istana kita. Tidak ada yang berhak menginjak panggung tersebut selain kita, setidaknya dalam dua puluh menit ke depan. Penulis rasa, ketika kita bernyanyi satu lagu, tidak mungkin lamanya lebih dari dua puluh menit. Kalau satu album, baru iya, hehe.
Kita bebas melakukan apa saja di istana kita. Baik untuk perluasan koreografi yang sebelumnya telah diajarkan oleh pelatih ataupun hasil berkreasi sendiri, maupun pada saat improvisasi nada ketika bernyanyi.
Pemikiran ini perlu kita tanamkan baik-baik di benak kita, agar kita tidak terkekang dan nyaman dalam beraksi di atas panggung.
Semua manusia sama derajatnya
Di hadapan Tuhan, semua manusia sama derajatnya. Baik itu juri, komentator, pesaing bernyanyi, penonton, pejabat yang hadir, serta siapapun yang sedang menyaksikan kita bernyanyi, semua sama derajatnya.
Semua berhak bernyanyi dan tidak ada yang bisa melarang ini. Ketika kita memahami benar bahwa semua manusia memiliki persamaan dalam hak asasi manusia (termasuk bernyanyi).
Maka meskipun kita adalah pegawai biasa yang jauh tingkatannya di bawah penonton yang adalah pejabat, meskipun kita masih amatir jauh dibawah juri yang adalah penyanyi terkenal, itu tidak akan mengusik sedikitpun rasa percaya diri dan keberanian kita untuk bernyanyi di depan mereka. Iya, siapapun itu, semua berhak untuk bernyanyi.
Ini bisa membuat kita bernyanyi dengan lepas serta tidak takut kepada siapapun.
Hormati setiap tanggapan
Dalam setiap akhir dari proses bernyanyi, pasti akan muncul tanggapan. Mulai dari tanggapan membangun, tanggapan mengkritik, maupun yang menjatuhkan, semua berpotensi ada.
Biasanya kita akan takut bila kita ditanggapi dengan penilaian negatif dan kritik yang keras. Bagaimana sikap kita? Tidak perlu takut dengan tanggapan tersebut, karena itu adalah wajar sebagai reaksi penilaian setiap manusia atas karya kita yang telah didengarkannya.
Hormati, ucapkan terima kasih, dan serap tanggapan yang membangun. Meskipun kritik berkesan negatif karena mengungkapkan kelemahan kita dalam bernyanyi, tetapi itu sesungguhnya adalah baik untuk para penyanyi, karena kita jadi tahu celah mana yang masih perlu kita perbaiki.
Demikianlah sedikit resep obat yang telah penulis ramu dari berbagai pengalaman penulis selama menyanyi. Akhirnya, mari terapkan resep tersebut serta tetaplah bernyanyi, maka takut itu akan segera memudar dengan sendirinya.
Jakarta,
21 Juli 2020
Sang Babu Rakyat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H