Tulisan ini merupakan pengalaman pribadi penulis, yang kemungkinan besar juga pernah dialami oleh para pembaca. Pengalaman unik ketika membeli makanan di warung-warung makan terdekat.
Iya, seperti judul di atas, rambut akan terkemuka di tulisan ini, karena itulah inti tulisan ini. Rambut, yang tumbuh di beberapa bagian tubuh manusia, terutama yang terlihat jelas di kepala, sering kita temukan di bungkusan nasi yang dibeli di warung. Bercampur dengan lauk pauk dan sayur mayur.
Tidak perlu lah ya penulis definisikan arti rambut sesuai KBBI, karena tanpa dijelaskan pun pembaca pasti sudah tahu artinya. Nah, berdasarkan hasil pengamatan dari satu rambut ke rambut yang lain, sepertinya penulis merasa ada suatu kejanggalan, sehingga timbullah empat keanehan dan pertanyaan yang terlintas di benak penulis.
Berikut mereka:
- Ukuran panjang rambut
Untuk poin yang pertama, akan penulis bahas tentang ukuran panjang rambut. Tidak sebegitunya pula sih, ketika melihat rambut di nasi bungkus, langsung penulis ambil penggaris untuk mengukur berapa centimeter tepatnya. Hehehe.... Hanya sebuah perkiraan saja.
Ketika itu, waktu berbelanja nasi bungkus di warung, sang pramusaji yang terlihat berambut pendek. Tetapi, ketika nasi bungkus dibuka di rumah, rambut yang tersimak ukurannya cukup panjang. Jadi rambut siapa itu? Sebegitu cepatkah rambut pramusaji yang rontok itu menjadi panjang dalam hitungan menit? Hmm....
- Menambah cita rasa makanan
Sepertinya penulis belum menemukan penelitian yang membahas ini. Ada sebuah kesengajaan menambahkan rambut ke makanan, agar makanan lebih lezat rasanya. Ah, mustahil, gag ada ilmiahnya sama sekali.
Atau jangan-jangan, penulis memang ketinggalan info terkait penelitian ini? I don't know.
- Mengurangi nafsu makan
Bagi sebagian orang, sehelai rambut di makanan bisa efektif mengurangi nafsu makan. Makanan selezat apapun, ketika terlihat ada rambut di dalamnya, tercipta langsung kesan bahwa makanan tersebut tidak bersih, jorok. Nafsu makan pun berkurang.
Nah, kalau penulis, ini hampir sama ibaratnya dengan adanya kehadiran semut-semut kecil yang telah mati mengapung di atas permukaan teh manis yang hendak diminum. Sama-sama tidak higienis. Langsung penulis ganti teh tersebut dengan air teh yang baru, hehe..
- Sebagai penglaris makanan
Seperti celana dalam yang terlihat di dasar panci bakso (salah satu potongan scene film lawak zaman dahulu), mungkin seperti itulah fungsi rambut di nasi bungkus. Agar pembeli banyak berdatangan, dan dagangan nasi bungkusnya cepat habis. Hmm...
Sepertinya tidak penting yak, wkakaak. Tetapi biarlah, fenomena yang sering ditemui ini, penulis bagikan kepada para pembaca. Manatahu, pembaca bisa membantu menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas. Hehe..
Jakarta,
9 Juli 2020
Sang Babu Rakyat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H