Mungkin satu-satunya orang yang mengingat baik pertandingan itu adalah George Sephton, match announcer Anfield atau yang biasa disebut "The Voice of Anfield".
"Aku masih ingat Jumat malam itu seperti pertandingan tambahan. Stadion hanya terisi setengah. Sedikit sepi dan mengerikan," ujar Sephton.
"Aku juga tidak percaya jika malam itu "You'll Never Walk Alone" untuk pertama kalinya tidak diputar di Anfield. Itu lagu kami sejak 1963. Tapi satu hal yang membuatku senang adalah mendapat tambahan uang saku. Aku baru saja menikah saat itu dan membutuhkan uang tambahan untuk membeli rumah"
"Tidak ada masalah berarti setelah pertandingan. Masa-masa itu, rivalitas dengan United tidak seperti sekarang. Kadang masih ada fans Liverpool yang mau menonton United meski tak peduli apa hasilnya. Namun jika pertandingan itu terjadi saat ini, tentu saja aku akan berteriak untuk Arsenal," pungkas Sephton
Rivalitas sepakbola modern
Peter Robinson, staf FA yang bertugas mengatur jadwal dan tempat pertandingan itu, menggambarkan tentang rivalitas kedua tim dalam wawancara sebuah wawancara puluhan tahun kemudian.
"Ketika saya di Liverpool, permusuhan sesungguhnya adalah dengan Everton. Namun semua itu berubah ketika Manchester United merajai kompetisi. Padahal mereka pernah terdegradasi pada tahun 1974 dan mengalami masa-masa sulit setelahnya. Saya masih ingat dalam pertandingan itu supporter United berdiri di The Kop. Hal yang tak akan mungkin terjadi sekarang bukan?" ujar Robinson yang juga pernah menjabat sebagai sekretaris klub Liverpool di era 60an.
Gavin Mellor, seorang peneliti dari Substance yang bekerja sukarela untuk sepakbola dan Premier League, pernah meneliti banyak hal tentang The North West Rivalry, terutama antara United dan Liverpool (di wilayah North West Inggris ada juga rivalitas kental antara Blackburn Rovers dan Burnley)
"Pada pertengahan 1960, Anda bisa menjadi pendukung klub sepakbola tanpa harus membenci orang lain. Di Manchester, orang-orang akan pergi menonton pertandingan Manchester City dan kemudian menyaksikan Manchester United di minggu berikutnya. Namun kini ada perubahan tentang hal itu dalam budaya populer. Banyak orang memiliki kecenderungan untuk menandai perbedaan." ujar Mellor
Pada tahun 1968, Liverpool Echo (majalah resmi Liverpool FC) menulis tentang Manchester United yang baru saja menjuarai European Cup. Mereka sangat mengapresiasi kerja keras Sir Matt Busby dan bahkan mengatakan tidak akan ada klub Inggris lain yang iri karena United menjadi klub asal Inggris pertama yang meraih trofi tersebut.
Pasca Tragedi Hillsborough pada tahun 1989 yang merenggut nyawa 96 orang pendukung Liverpool, Martin Edwards (CEO United) dan Alex Ferguson menelpon Paul Robinson (sekretaris Liverpool FC) guna meminta izin mengunjungi Anfield sekadar untuk melihat karangan bunga yang dikirimi oleh masyarakat.