Mohon tunggu...
hony irawan
hony irawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penggiat Advokasi dan Komunikasi Isu Sosial, Budaya dan Kesehatan Lingkungan

pelajar, pekerja,teman, anak, suami dan ayah

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pemicuan STBM: Bertemunya Esensi dengan Sensasi

3 Maret 2019   14:09 Diperbarui: 3 Maret 2019   15:02 1320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

5. Karakter Khalayak

Pada banyak kasus di pedesaan, pemicuan lebih mudah dilakukan karena lebih banyak khalayak tradisional yang dapat dengan mudah disentuh lewat pendekatan emosional seperti pada pemicuan STBM ini. Namun diantaranya juga dijumpai khalayak yang cenderung menggunakan logika yang perlu mendapatkan penjelasan yang masuk akal untuk tiap ajakan fasilitator.

Selain itu di wilayah perkotaan terutama kota besar kerap pula dijumpai khalayak yang kritis, yang memiliki kepedulian tinggi, pengetahuan luas dan memiliki kemampuan dalam mengalisis. Orang kritis inilah yang justru penting untuk mendapatkan penjelasan yang utuh lewat dialog terbatas dan berpotensi menjadi penggerak masyarakat yang dibutuhkan untuk menggerakkan masyarakat.

Selain tradisional, rasional dan kritis, karakter khalayak ada pula yang apatis. Biasanya yang seperti ini tidak akan ikut berkumpul saat proses pemicuan. Apabila yang bersangkutan menjadi bagian yang perlu diubah perilakunya, dapat dilakukan penyadaran saat proses transec walk dan penetapan sangsi berdasarkan kesepakatan warga yang hadir.

6. Enabling Environment, Demand dan Suply

Setelah neningkatkan permintaan/ keinginan (demand) masyarakat akan layanan sanitasi yang baik, lalu pernyataan/ deklarasi kesediaan untuk membangun dan menggunakan sarana sanitasi yang layak telah dinyatakan dalam dokumen tertulis, disepakatilah rencana tindaklanjut masyarakat sebagai bagian dari upaya menciptakan lingkungan yang mendukung (enabling environment).

Salinan, rencana tindaklanjut yang ditandatangani oleh masyarakat, kader kesehatan/ sanitarian, dan tokoh masyarakat serta ketua RT ini kemudian oleh tim fasilitator diserahkan kepada pejabat kelurahan/ desa atau yang newakili, untuk ditindaklanjuti. Komitnen nasyarakat dan segenap pemangku kepentingan di wilayah pemicuan akan semakin meningkat dengan adanya publikasi lewat media massa, penyebaran informasi lewat media cetak, media luar ruang dan pendampingan fasilitator  pasca pemicuan (suply).

Jika proses ini dilakukan dengan baik dimana unsur perubahan perilaku (Enabling Environment, Demand dan Suply) mulai tersedia, maka potensi keberhasilan pemicuan semakin besar.

Jakarta, 3 Maret 2019

Hony Irawan
Communication & Advocacy Specialist USDP

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun