Mohon tunggu...
Honny Maitimu
Honny Maitimu Mohon Tunggu... Wiraswasta - Arsitek

seperti air mengalir dan angin bertiup......

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Pegunungan Rushmore dan Wisata di Dakota Selatan Amerika Serikat

6 Oktober 2017   19:38 Diperbarui: 13 Oktober 2017   13:54 2992
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pengendara diarahkan oleh petugas menuju area parkir yang tersedia dan bernotasi abjad. Kami kebagian parkir di basmen dan harus naik lift atau tangga menuju gerbang utama. Setelah menaiki tangga, sampailah kami di plasa gerbang utama yang luas dengan hiasan umbul umbul di sepanjang tepi jalan. Terlihat pengunjung mulai berfoto dengan jarak yang lumayan jauh sekitar 200 m dari objek wajah.

gerbang-59e0627363eae72f651180a2.jpg
gerbang-59e0627363eae72f651180a2.jpg
Berjalan di antara pilar-pilar yang bertuliskan masing masing Negara Bagian lengkap dengan Patakanya, kami menuju area yang diijinkan dan terdekat berjarak sekitar 50 m dari tepi dinding pahatan, Ternyata di bagian bawah masih ada area terbuka berbentuk setengah lingkaran berukuran sekitar 100 m2 dengan bangku-bangku mengelilinginya layaknya panggung pertunjukan.

Di bagian bawah tempat kami berdiri terdapat ruang pameran dan dilengkapi dengan ruang bioskop dan toilet. Pengunjung dapat melihat foto-foto dan alat alat kerja pada masa pembuatan patung. Pengunjung juga dapat menikmati pertunjukan film secara cuma cuma tentang proses dan pembuatan, mulai dari maket sampai pengerjaan pemahatannya, durasi film sekitar 30 menit.

Setelah puas menikmati wajah dalam pahatan di dinding batu granit, kami kembali menuju parkir, sebelumnya kami mampir di toko souvenir untuk membeli sekadar tanda mata. Yang menarik dari kebanyakan  toko-toko di Amerika bagian Utara, semua produk yang di jual 99% buatan benua Amerika. Entah itu kaos yang di jahit di Mexico, atau topi buatan Honduras. Kami tidak menemukan buatan Negara lain. Seperti banyak ditemui di New York, Washington atau Chicago.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun