I. Kembalilah
Seusai 9 purnama, 8 gerhana, dan ribuan senja berlalu. Aku masih disini mendambamu.
Serunyam itu diriku terjebak, dalam gigil dipinggir unggunan. Dari rumah-rumah tua di lembah-lembah Fatuulan.
Maka jika kau kembali...
Ijinkanlah aku bersumpah, pada batu-batu pemali disekitar Fatumnasi. Untuk menjadikanmu ibu pada tanahku.
Akanku goreskan kembali sajak-sajakku, tentang bibirmu yang begitu ranum. Dari pesisir Oetune yang begitu teduh.
Akanku minta para tetua adat disepanjang kampungku, untuk menyambutmu lewat syair-syair natoni. Tentang indahnya mencintaimu.
Maka kau harus kembali, manisku!
Kembali bersama semilir angin, dan reruntuhan hujan untuk mencintaiku. Agar kita bisa merayakan semua rasa dengan merdeka.
Karna kau adalah segenggam harapan, pada mata air dikaki mutis. Yang memberikan kehidupan pada semua makluk diatas tanahku.