Kebiasaan "jilat atas dan injak bawah" itu pun kita lihat hampir setiap hari. Orang-orang sibuk dengan sopan-santun kepada para elite, tapi sangat ganas ketika berhadapan dengan masyrakat bawah (baca: masyarakat miskin dan masyarakat desa).
Mereka ini, sangat keras saat menuntut kepala desa untuk melakukan transparansi anggaran, tapi diam membisu saat mengetahui bahwa para kepala pun tidak pernah melakukan hal tersebut.
Disisi yang lain, para pemangku kebijakan kita juga pintar bersandiwara. Dihadapan publik, mereka bertutur begitu indah dengan menggunakan diksi-diksi agama dalam setiap pertemuan, tapi dalam hatinya tersembunyi keangkuhan yang luar biasa.
Yang tersisa dari kolonial dan sistem feodal
Hari ini, sistem penjajahan itu sudah tidak ada. Tapi selama menjajah, ia meninggalkan sistem yang mengurat dan mengakar. Yang nantinya dipakai oleh elite kaum pribumi.
Kalau dulu, kekuasaan dipegang oleh raja dan keluarganya. kini, kekuasaan ada ditangan kaum terdidik dengan mental kolonial. Sama seperti raja tempo dahulu, banyak dari mereka juga arogan. Selalu ingin dihormati dan di dengar.
Mereka juga pandai berselingkuh dengan siapapun, asal menguntungkan. Tak peduli dengan kesusahan yang dialami oleh masyarakat, terutama masyrakat miskin dan masyrakat desa. Mereka juga akan berusaha untuk melanggengkan sistem feodal yang buruk itu. Intinya, pola yang mereka gunakan sama seperti jaman kolonial, mereka kehilangan aspek kemanusiannya.
Struktur feodal semacam ini masih sangat kuat di berbagai daerah di Indonesia. Hanya rupa dan bentuknya saja yang berbeda.
Bagi saya, kita harus menjadi manusia merdeka. Merdeka itu adalah saat kita berhasil bebas dari paham purba dan kolot semacam ini.
Kita menghargai setiap orang dengan tulus karna kita setara sebagai manusia dihadapan Tuhan. Bukan menghargai orang karna status bangsawannya atau kekuatan ekonominya.
Jadi, sudah saatnya kita mendeteksi, menyadari dan menolak sistem feodalisme ini. Sistem ini seringkali bersembunyi dengan sangat rapi dalam kebudayaan kita sehingga tidak kita sadari.