Mohon tunggu...
MAWARLAND
MAWARLAND Mohon Tunggu... Seniman - landscaper and gardener

penulis - jasa taman ( 082245349467) penjualan jasa dan pembuatan taman suka damai menjunjung tinggi pluralisme kebenaran saat ini bukan di tentukan rupa, warna dan trahma mampir ke blogsaya : https://warland.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Duka Masa

27 November 2020   06:03 Diperbarui: 27 November 2020   06:10 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

pagi itu kulihat dia seperti biasa

memang sudah tua, begitu juga imun tubuhnya

aku sudah lupa hitungan beberapa kali ia diangkut mobil  yang terparkir dibalai lurah

oh malangnya kau mbah...

hidup sebatang kara di usia senja

memendam semua rasa demi kebahagian putra

terdengar kabar kau kini dirawat ditempat sunyi  sepi tidak seperti biasa

tak terbayang bagaimana rasanya..

tubuh tua, lemah.  sendiri tampa sanak keluarga.

sore itu satu rombongan datang

ku kira  membawa kabar tentang segala kebaikan kesehatanmu

"ternya tidak boleh masuk, bahkan melewati pagarpun tidak bisa"

suara dari tetangga 

adzan isyak berkumandang lirih, tertindih suara hujan 

samar -samar terdengar 

sebelum kakiku melangkah kesurau, suara speker masjid menyala kembali.

tak biasa gumamku

oh betapa terkejutnya aku..

berita duka, terdengar jelas di sela  hujan reda 

aku belum sempat,menjengukmu 

aku belum sempat memintak maaf padamu

aku hanya hanya terbayang semua kebaikanmu 

semua tidak bisa disalahkan

hiya semua tidakbisa disalahkan

ini adalah duka masa 

kita harus terima 

sambil menenggelamkan kepala kurimkan semua doa untukmu

selamat jalan mbah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun