Mohon tunggu...
Homsah
Homsah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Sastra Indonesia - Universitas Pamulang

Allah❤

Selanjutnya

Tutup

Seni

Analisis Unsur Intrinsik Pagelaran Wayang Orang Betawi dengan Lakon Dewa Nur Cahya

23 Desember 2022   21:00 Diperbarui: 23 Desember 2022   21:01 458
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pagelaran Wayang Orang Betawi dengan lakon Dewa Nur Cahya. Dokpri

Disusun oleh : Homsah

Mahasiswa Sastra Indonesia Universitas Pamulang

Pagelaran wayang orang betawi dengan lakon Dewa Nur Cahya ini dipagelarkan pada 13 November 2022 di Museum wayang. Dan ditulisnya artikel ini oleh penulis untuk memenuhi tugas kuliah Telaah Drama, dan berikut adalah link Pagelaran Wayang Orang Betawi :

https://www.youtube.com/watch?v=MvNRpz8FW7g&t=736s 

IDENTITAS WAYANG ORANG BETAWI

Lakon : Dewa Nur Cahya

Dalang : Ki Dalang Sukarlana Nemit Putra

Unit Pengelola : Museum Seni, Museum Wayang

Pemain : Grup Mekar Jaya

SINOPSIS

Pagelaran wayang orang betawi ini berkisah tentang negara Hastina yang terkena penyakit mematikan, pagi terserang penyakit sorenya meninggal dan sore terserang penyakit paginya meninggal. Karena penyakit yang mematikan itu, dengan mengatas namakan rakyat Hastina, raja Wikaduorna meminta Dewa Nur Cahya untuk datang ke pertapaan Randusokalima Wikudorna untuk melakukan musyawarah. 

Raja meminta Dewa Nur Cahya melakukan sesuatu demi rakyatnya agar penyakit itu hilang, yaitu dengan membawa Ki Semar Badranaya ke negara Hastina untuk di tumbalkan. Karena Ki Semar Badranaya adalah sesepuh atau orang tua dalam pewayangan, yang artinya ilmu yang Ia miliki sudah cukup luas sehingga jika ditumbalkan dapat mengobati masyarakat Hastina dari penyakit mematikan

UNSUR INTRINSIK

Tema

Tema Dewa Nur Cahya ini adalah tentang kerajaan.

Tetapi yang membuatnya unik adalah tema kerajaan tersebut dipadukan dengan zaman sekarang yaitu sebuah wabah penyakit mematikan yang sempat menyerang masyarakat global yang ada di muka bumi.

Latar/Setting

  • Latar Tempat

Latar tempat yang digunakan pada pagelaran wayang ini berada di sebuah pertapaan Randu Wikudorna, Negara Hastina.

Tetapi ada juga latar tempat lainnya seperti gunung, hutan dan yang lainnya yang ada di daerah padepokan Tegal Karang Tumaritis, tempat padepokan Ki semar Badranaya.

  • Latar Waktu

Latar waktu yang digunakan mengisahkan cerita nyata dengan bumbu imajinasi, tetapi latar waktu juga disampaikan di dalam pagelaran wayang orag betawi tersebut yakni pada tahun 19-an.

  • Latar Suasana

Latar suasananya beragam, yakni senang, sedih, marah, sampai cemas.

Berikut sedikit penggalan kisah dengan latar suasana dalam pagelaran wayang orang betawi dengan lakon Dewa Nur Cahya :

  • Suasana Senang

Ketika keluarga atau anak-anak atau anak buah ki Semar yang sedang berjaga di padepokan sambil kali bercanda membuat gelak tawa.

  • Suasana Sedih

Ketika rakyat hastina terserah penyakit yang mematikan.

  • Suasana Marah

Ketika Dewa Nur Cahya datang ke padepokan Tegal Karang Tumaritis untuk membawa Ki Semar ke negara Hastina.

  • Suasana Cemas

Ketika Arjuna Bersama Udel, gareng, Cepot hampir kalah melawan Dewa Nur Cahya.

Tokoh

Tokoh-tokoh yang terdapat dalam pagelaran wayang orang betawi dengan lakon 'Dewa Nur Cahya' yaitu:

  • Dewa Nur Cahya

Dewa Nur Cahya adalah sosok yang awalnya baik hati dan memiliki rasa empati yang tinggi tetapi dapat dengan mudahnya diperdaya.

  • Raja Randusokalima Wikudorna

Raja Randusokalima Wikudorna adalah sosok yang jahat dan licik.

  • Ki Semar Badranaya

Ki Semar Badranaya adalah sosok orang yang baik hati,  memiliki sifat yang bijaksana dan memiliki kepribadian yg humble terhadap orang-orang.

  • Arjuna

Arjuna adalah sosok manusia setengah dewa yang memiliki sifat yang pemberani dan baik hati.

  • Udel, Gareng dan Cepot

Udel, Gareng dan Cepot adalah keluarga Ki Semar yang memilki kepribadian yang usil.

  • Ki Sukarlana Nemit Putra

Ki Sukarlana adalah dalang dalam pagelaran wayang orang betawi.


Alur

Alur yang dipakai pada pagelaran wayang orang betawi dengan lakon Dewa Nur Cahya adalah alur maju.

Sudut pandang

Sudut pandang yang ada dalam pagelaran wayag orang betawi merupakan sudut pandang orang pertama sebagai pelaku utama sebab penulis memakai kata "gua".

Amanat 

Ada banyak sekali amanat yang dapat dipetik dalam pagelaarn wayang orang betawi ini, diantaranya seperti:

  • Jangan mudah terperdaya orang lain
  • Jangan memaksa kehendak orang lain
  • Jangan merasa tinggi
  • Selalu berbuat baik pada sesama manusia
  • Jauhi sifat licik
  • Dan lain sebagainya

Majas/Gaya Bahasa.

Pemakaian bahasa di dalam pagelaarn wayang orang betawi dengan lakon Dewa Nur Carhya menggunakan bahasa sehari-hari orang betawi

Homsah - Universitas Pamulang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun