Disusun oleh : Homsah
Mahasiswa Sastra Indonesia Universitas Pamulang
Pagelaran wayang orang betawi dengan lakon Dewa Nur Cahya ini dipagelarkan pada 13 November 2022 di Museum wayang. Dan ditulisnya artikel ini oleh penulis untuk memenuhi tugas kuliah Telaah Drama, dan berikut adalah link Pagelaran Wayang Orang Betawi :
https://www.youtube.com/watch?v=MvNRpz8FW7g&t=736sÂ
IDENTITAS WAYANG ORANG BETAWI
Lakon : Dewa Nur Cahya
Dalang : Ki Dalang Sukarlana Nemit Putra
Unit Pengelola : Museum Seni, Museum Wayang
Pemain : Grup Mekar Jaya
SINOPSIS
Pagelaran wayang orang betawi ini berkisah tentang negara Hastina yang terkena penyakit mematikan, pagi terserang penyakit sorenya meninggal dan sore terserang penyakit paginya meninggal. Karena penyakit yang mematikan itu, dengan mengatas namakan rakyat Hastina, raja Wikaduorna meminta Dewa Nur Cahya untuk datang ke pertapaan Randusokalima Wikudorna untuk melakukan musyawarah.Â
Raja meminta Dewa Nur Cahya melakukan sesuatu demi rakyatnya agar penyakit itu hilang, yaitu dengan membawa Ki Semar Badranaya ke negara Hastina untuk di tumbalkan. Karena Ki Semar Badranaya adalah sesepuh atau orang tua dalam pewayangan, yang artinya ilmu yang Ia miliki sudah cukup luas sehingga jika ditumbalkan dapat mengobati masyarakat Hastina dari penyakit mematikan
UNSUR INTRINSIK
Tema
Tema Dewa Nur Cahya ini adalah tentang kerajaan.
Tetapi yang membuatnya unik adalah tema kerajaan tersebut dipadukan dengan zaman sekarang yaitu sebuah wabah penyakit mematikan yang sempat menyerang masyarakat global yang ada di muka bumi.
Latar/Setting
Latar Tempat
Latar tempat yang digunakan pada pagelaran wayang ini berada di sebuah pertapaan Randu Wikudorna, Negara Hastina.
Tetapi ada juga latar tempat lainnya seperti gunung, hutan dan yang lainnya yang ada di daerah padepokan Tegal Karang Tumaritis, tempat padepokan Ki semar Badranaya.
Latar Waktu
Latar waktu yang digunakan mengisahkan cerita nyata dengan bumbu imajinasi, tetapi latar waktu juga disampaikan di dalam pagelaran wayang orag betawi tersebut yakni pada tahun 19-an.
Latar Suasana
Latar suasananya beragam, yakni senang, sedih, marah, sampai cemas.
Berikut sedikit penggalan kisah dengan latar suasana dalam pagelaran wayang orang betawi dengan lakon Dewa Nur Cahya :
Suasana Senang
Ketika keluarga atau anak-anak atau anak buah ki Semar yang sedang berjaga di padepokan sambil kali bercanda membuat gelak tawa.
Suasana Sedih
Ketika rakyat hastina terserah penyakit yang mematikan.
Suasana Marah
Ketika Dewa Nur Cahya datang ke padepokan Tegal Karang Tumaritis untuk membawa Ki Semar ke negara Hastina.
Suasana Cemas
Ketika Arjuna Bersama Udel, gareng, Cepot hampir kalah melawan Dewa Nur Cahya.
Tokoh
Tokoh-tokoh yang terdapat dalam pagelaran wayang orang betawi dengan lakon 'Dewa Nur Cahya' yaitu:
Dewa Nur Cahya
Dewa Nur Cahya adalah sosok yang awalnya baik hati dan memiliki rasa empati yang tinggi tetapi dapat dengan mudahnya diperdaya.
Raja Randusokalima Wikudorna
Raja Randusokalima Wikudorna adalah sosok yang jahat dan licik.
Ki Semar Badranaya
Ki Semar Badranaya adalah sosok orang yang baik hati, Â memiliki sifat yang bijaksana dan memiliki kepribadian yg humble terhadap orang-orang.
Arjuna
Arjuna adalah sosok manusia setengah dewa yang memiliki sifat yang pemberani dan baik hati.
Udel, Gareng dan Cepot
Udel, Gareng dan Cepot adalah keluarga Ki Semar yang memilki kepribadian yang usil.
Ki Sukarlana Nemit Putra
Ki Sukarlana adalah dalang dalam pagelaran wayang orang betawi.
Alur
Alur yang dipakai pada pagelaran wayang orang betawi dengan lakon Dewa Nur Cahya adalah alur maju.
Sudut pandang
Sudut pandang yang ada dalam pagelaran wayag orang betawi merupakan sudut pandang orang pertama sebagai pelaku utama sebab penulis memakai kata "gua".
AmanatÂ
Ada banyak sekali amanat yang dapat dipetik dalam pagelaarn wayang orang betawi ini, diantaranya seperti:
- Jangan mudah terperdaya orang lain
- Jangan memaksa kehendak orang lain
- Jangan merasa tinggi
- Selalu berbuat baik pada sesama manusia
- Jauhi sifat licik
- Dan lain sebagainya
Majas/Gaya Bahasa.
Pemakaian bahasa di dalam pagelaarn wayang orang betawi dengan lakon Dewa Nur Carhya menggunakan bahasa sehari-hari orang betawi
Homsah - Universitas Pamulang
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H