Tema Dewa Nur Cahya ini adalah tentang kerajaan.
Tetapi yang membuatnya unik adalah tema kerajaan tersebut dipadukan dengan zaman sekarang yaitu sebuah wabah penyakit mematikan yang sempat menyerang masyarakat global yang ada di muka bumi.
Latar/Setting
Latar Tempat
Latar tempat yang digunakan pada pagelaran wayang ini berada di sebuah pertapaan Randu Wikudorna, Negara Hastina.
Tetapi ada juga latar tempat lainnya seperti gunung, hutan dan yang lainnya yang ada di daerah padepokan Tegal Karang Tumaritis, tempat padepokan Ki semar Badranaya.
Latar Waktu
Latar waktu yang digunakan mengisahkan cerita nyata dengan bumbu imajinasi, tetapi latar waktu juga disampaikan di dalam pagelaran wayang orag betawi tersebut yakni pada tahun 19-an.
Latar Suasana
Latar suasananya beragam, yakni senang, sedih, marah, sampai cemas.
Berikut sedikit penggalan kisah dengan latar suasana dalam pagelaran wayang orang betawi dengan lakon Dewa Nur Cahya :
Suasana Senang
Ketika keluarga atau anak-anak atau anak buah ki Semar yang sedang berjaga di padepokan sambil kali bercanda membuat gelak tawa.
Suasana Sedih
Ketika rakyat hastina terserah penyakit yang mematikan.
Suasana Marah
Ketika Dewa Nur Cahya datang ke padepokan Tegal Karang Tumaritis untuk membawa Ki Semar ke negara Hastina.
Suasana Cemas
Ketika Arjuna Bersama Udel, gareng, Cepot hampir kalah melawan Dewa Nur Cahya.
Tokoh
Tokoh-tokoh yang terdapat dalam pagelaran wayang orang betawi dengan lakon 'Dewa Nur Cahya' yaitu:
Dewa Nur Cahya
Dewa Nur Cahya adalah sosok yang awalnya baik hati dan memiliki rasa empati yang tinggi tetapi dapat dengan mudahnya diperdaya.
Raja Randusokalima Wikudorna