Mohon tunggu...
Homsah
Homsah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Sastra Indonesia - Universitas Pamulang

Allah❤

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Laporan Perjalanan Wisata Study Tour ke Museum Wayang Prodi Sastra Indonesia Universitas Pamulang

16 Desember 2022   22:32 Diperbarui: 16 Desember 2022   22:52 2009
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Laporan Perjalanan ini disusun,

oleh : Homsah

Mahasiswa Universitas Pamulang Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra

"Museum Wayang"

Pendahuluan

  • Latar Belakang

Kota Jakarta menjadi pusat perhatian bagi masyarakat di seluruh Indonesia. Mulai dari segi pemerintahan, kuliner dan sejarah. Kondisi inilah yang menimbulkan keinginan mahasiswa Unpam fakultas Sastra untuk melakukan sebuah kunjungan wisata. Destinasi yang kami pilih adalah Museum Wayang.

Wayang adalah salah satu daya tarik budaya dan seni Indonesia dan merupakan salah satu yang terbaik dari banyak karya budaya lainnya. Diperkirakan wayang mulai dikenal dan berkembang di Nusantara sebagai bagian dari ritual sejak tahun 1500 SM. Nenek moyang kita percaya bahwa roh atau jiwa orang mati masih hidup dan bisa membantu yang hidup. Oleh karena itu, dewa-dewa tersebut dipuja sebagai "hyang" atau "dahyang" dan direpresentasikan dalam bentuk patung atau gambar. Dari situlah wayang berasal, meski bentuknya masih sederhana.

  • Tujuan

Pelaksanaan study tour ini bertujuan:

  • Mengetahui sejarah Museum Wayang.
  • Mengetahui jejak sejarah perkembangan wayang di Indonesia.
  • Menumbuhkan semangat untuk cinta negeri sendiri.
  • Praktikum sastra wayang.

Isi Laporan

  • Laporan Perjalanan

Rombongan wisata study tour mahasiswa fakultas Sastra Unpam dilaksanakan pada 8 Oktober 2022. Kami tidak menumpangi Bus Pariwisata, melainkan sebagian mahasiswa naik kereta dan sebagian naik motor pribadi. Jarak tempuh yang diperlukan naik kereta 2 jam 30 menit, berangkat jam 8 pagi dan sampai di tempat tujuan pukul 10:30 pagi.

  • Objek Wisata Museum Wayang

Waktu kunjungan ke museum ini dibuka sejak pukul 09.00 pagi dan tutup pikul 17.00 sore. Untuk tiba ke museum ini bisa ditempuh dengan beberapa cara seperti kereta api, bus dan kendaraan pribadi. Museum Wayang berada dijalan Pintu Besar Utara No.27 Pinangsia, RT.3/RW.6, Kota Tua, Kec. Taman Sari, Kota Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11110.

Museum Wayang memiliki 4.000 buah daftar koleksi wayang yang berasal dari beberapa negara. Mulai dari negara Eropa dan negara nonEropa seperti Malaysia, Kolombia, Tiongkok, Thailand, India, Vietnam, dan Suriname. Selain itu, Museum Wayang juga memerkan berbagai jenis dan bentuk wayang yang berasal dari seluruh daerah Indonesia. Ada jenis wayang yang ada di Museum Wayang, seperti wayang golek, wayang kulit, wayang kardus, wayang janur, wayang rumput, wayang beber, dan sebagainya.

Lampiran 

Boneka Si Gale Gale. Dokpri
Boneka Si Gale Gale. Dokpri

"Boneka sigale-gale dimainkan dalam upacara kematian dari seorang laki-laki yang meninggal tanpa keturunan, dengan maksud agar arwah yang meninggal dapat dengan mudah naek ke surga".

Huda Huda dari Sumatra. Dokpri
Huda Huda dari Sumatra. Dokpri

"Huda-huda adalah filosofi tentang penghormatan terakhir, beisikan ungkapan terimakasih dan rasa syukur yang dalam terhadap Tuhan Yang Maha Esa, kepada orang tua yang telah berhasil melahirkan generasi penerus, yang dipersembahkan oleh anak cucu dan menantu dari orang yang meninggal".

Si Pitung. Dokpri
Si Pitung. Dokpri

"Si Pitung adalah tokoh betawi yang membumi, Dikenal sebagai sosok yang saleh dan suka membela masyarakat lemah dan tertindas, abang yang jago bela diri ini menjadi salah satu representasi dan sosok panutan bagi masyarakat Betawi".

Wayang Kulit Surakarta. Dokpri
Wayang Kulit Surakarta. Dokpri

"Gagrak Surakarta merupakan jenis wayang kulit yang telah mengalami penyesuaian dengan kebudayaan daerah Solo, sehingga memiliki karakter khusus yang menjadi identitas kuat dari wayang kulit dari kota batik ini".

Wayang Golek Sunda. Dokpri
Wayang Golek Sunda. Dokpri

"Penakawan terkenal merupakan pengikut/kawan setia, para ksatria yang menuju kebeneran dan kebajikan baik dalam cerita Ramayana dan Mahabrata. Penafsiran atau filosofi kalimat Penakawan adalah "Pana" artinya mengerti. "Kawan" adalah teman".

Wayang Golek Sulu (1945-1949). Dokpri
Wayang Golek Sulu (1945-1949). Dokpri

"Wayang Suluh artinya wayang Penerangan. Bentunya mirip dengan wayang revolusi yaitu tokoh /orang dalam kehidupan sehari-hari. Wayang ini timbul pada masa perjuangan kemerdekaan yaitu 1945-1949".

Wayang Banjar. Dokpri
Wayang Banjar. Dokpri
"wayang banjar ini diperkirakan pada zaman kesultanan Demak pada abad ke-16 M. Wayang banjar dikebal oleh suku Banjar, di daerah Kalimantan Tengah, Selatan dan Timur. Wayang kulit ini tidak jauh berbeda dengan wayang kulit Purwa, hanya kulitnya dari kulit lembu (sapi) dan pewarnaanya dari cat minyak/kayu, seperti misalnya cat golek sebagai bahan pewarna yang utama. Tangkai dari wayang ini terbuat dari bambu".

Boneka Rusia. Dokpri
Boneka Rusia. Dokpri

"Boneka ini terbuat dari Giffs/ kayu/ kain menceritakan/ menggambarkan masyarakat Rusia, diperkirakan dibuat pada tahun 2001. Boneka ini merupakan sumbangan dan menjadi koleksi Museum Wayang pada tahun 2009".

Itu adalah Sebagian Karya yang terdapat di Museum Wayang.

Homsah

Mahasiswa aktif Universitas Pamulang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun