Indonesia merupakan negara yang sangat kaya akan sumber daya alamnya. Indonesia kaya akan tumbuhan dan hewan, dimana setiap daerah memiliki ciri khas tanamannya masing - masing.
Keberagaman sumber daya alam inilah yang menjadikan Indonesia negara yang sangat kaya.
Salah satu sumber daya alam yang paling banyak di Indonesia adalah spesies tumbuhannya. Tumbuhan yang hidup di Indonesia sangat beragam dan terdapat berbagai jenis dari Sabang hingga Merauke.
Hal ini membuat Indonesia menjadi salah satu negara dengan jumlah spesies tumbuhan terbesar di dunia.
Sumber daya alam yang dimiliki dapat diolah menjadi berbagai jenis olahan mulai dari kerajinan tangan, makanan, dan lain sebagainya.
Kekayaan alam yang dimiliki Indonesia merupakan anugerah yang patut disyukuri oleh masyarakatnya. Kekayaan alam ini akan memberikan keuntungan apabila dapat dimanfaatkan dengan seoptimal mungkin.
Dengan mengolah sumber daya alam ini menjadi makananan, minuman atau olahan lainnya akan menjadi ladang bisnis.
Pemanfaatan sumber daya alam menjadi bahan olahan akan membuat masyarakat mendapatkan keuntungan secara finansial.
Selain tumbuhan, hewan di Indonesia juga beraneka jenisnya yang memiliki keunikan dan ciri khasnya masing-masing.
Flora dan fauna di Indonesia sangat beragam, namun beberapa jenisnya menghadapi fase kepunahan.
Pemerintah bahkan mengeluarkan undang-undang untuk melindungi hewan-hewan dan tumbuhan yang terancam punah.
Pemerintah juga berusaha keras untuk melindungi tumbuhan dan hewan yang berada di Indonesia agar tidak mengalami kepunahan.
Akan tetapi, baru-baru ini International Union of Conservation of Nature (IUCN) telah menyatakan bahwa ikan pari Indonesia telah mengalami kepunahan.
Ikan pari Indonesia atau java stingaree merupakan ikan pari yang berasal dari Indonesia yang ditemukan pertama kali di sebuah pasar ikan di Jakarta.
Ikan yang memiliki nama latin Urolophus javanicus ini merupakan ikan pari yang diketahui berada disekitar perairan Jakarta pada tahun 1862.
IUCN sendiri merupakan jejaring organisasi yang berfokus pada sektor lingkungan hidup yang berdiri pada bulan Oktober 1948 di Perancis.
Organisasi ini memiliki tujuan untuk mempromosikan konservasi alam dan penggunaan sumber daya alam yang berkelanjutan secara ekologi.
Organisasi ini mempunyai IUCN Red List of Threatened Species, yang merupakan sebuah sistem penilaian yang objektif dalam pengklarifikasian status tanaman, hewan, atau makhluk hidup lain yang terancam punah.
Hal yang lebih menyedihkan lagi adalah, status kepunahan java stingaree disebabkan oleh aktivitas manusia.
Dan ini merupakan pertama kalinya di dunia terdapat spesies ikan laut yang punah akibat dari aktivitas manusia.
Penangkapan secara intensif tanpa pembudidayaan dan tidak diatur menjadi faktor utama berkurangnya populasi java stingaree yang berada di teluk Jakarta dan pesisir utara Jawa.
Ditambah lagi dengan banyaknya industri yang berdampak terhadap berkurangnya habitat jangka panjang dari java stingaree.
Selain itu terdapat 1 dari 4 spesies ikan air tawar yang juga terancam punah akibat dari perubahan iklim yang ekstrem di dunia hal ini termasuk  berkurangnya level air dan masuknya air laut ke dalam sungai.
Menurut IUCN, sebanyak 25 persen ikan air tawar yang diteliti terancam kepunahan. IUCN telah meneliti sebanyak 14.898 spesies dan sebanyak 3.086 spesies terancam punah.Â
Hal ini sangat disayangkan sebab keberagaman hewan di Indonesia menjadi berkurang.
Pemerintah dan masyarakat harus bisa memahami kondisi di sekitar sehingga makhluk hidup lain bisa merasakan habitat untuk ditempati.
Pemerintah juga harus mengawasi pelaksanaan peraturan dengan serius terhadap perlindungan hewan yang terancam punah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H