Mohon tunggu...
christi kevin kyken
christi kevin kyken Mohon Tunggu... Petani - Warrior God of Agriculture

- Senang berimprovisasi - Sedang berlatih untuk berpikir kritis dan open minded - Sangat ingin menjadi ahli botani, arsitek pertanian dan filsuf

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Microgreen: Walau Kecil, Tapi Penuh Nutrisi

14 Desember 2023   07:54 Diperbarui: 14 Desember 2023   08:04 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu contoh dari Microgreen (sumber: VOA)

Dalam dunia pertanian, terdapat banyak sekali teknik budidaya yang dapat dilakikan untuk melakukan budidaya tanaman.

Berbagai macam teknik tersebut memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing menyesuaikan kebutuhan dan tujuan dari petani.

Baik pertanian secara konvensional yang masih menggunakan tanah sebagai lahan pertanian maupun pertanian modern yang tidak membutuhkan tanah lagi, keduanya tetap memiliki teknik tersendiri untuk menumbukan tanaman.

Di era yang semakin modern ini, perkembangan di dunia pertanian semakin cepat dan canggih, sehingga petani harus bisa menyesuaikan diri dengan perubahan.

Semakin berkembangnya teknologi dan pengetahuan di bidang pertanian, hasil pertanian juga menjadi variatif dan beranekaragam.

Salah satunya adalah microgreen, tanaman mini yang memiliki kandungan nutrisi yang sangat besar yang sangat bermanfaat bagi manusia.

Microgreen merupakan salah satu teknik budidaya tanaman untuk menumbuhkan tanaman, namun tanaman microgreen tidak mencapai fase vegetatifnya.

Secara sederhana, tanaman microgreen berada diatas level kecambah namun masih berada dibawah level bibit.

Sehingga tanaman yang menggunakan teknik microgreen memiliki umur panen yang sangat pendek dibandingkan dengan teknik lainnya di dalam dunia pertanian.

Terdapat berbagai jenis tanaman yang dapat menggunakan teknik microgreen ini seperti kangkung, selada, bunga matahari, kemangi dan lain sebagainya.

Tanaman yang dihasilkan dari teknik microgreen ini memiliki nutrisi yang lebih tinggi dibandingkan tanaman dewasanya.

Menurut penelitian, microgreen memiliki kandungan fitokimia dan vitamin setidaknya sepuluh kali lipat lebib banyak dari tanaman dewasanya untuk spesies yang sama.

Sehingga tanaman microgreen sangat cocok untuk memenuhi nutrisi dan menjaga kesehatan pada manusia karena kandungannya.

Microgreen sudah ada sejak tahun 80an dan mulai populer pada tahun 90an di Eropa sebab penduduk Eropa telah sadar akan makanan sehat.  Saat ini microgreen sudah mulai populer di AS hingga Asia.

Untuk melakukan budidaya microgreen juga tidak terlalu susah, hanya membutuhkan alat-alat sederhana seperti plastik makanan bekas atau polybag, media tanam dan air.

Media tanam yang digunakan harus dipastikan dapat menahan lembab sehingga microgreen dapat tumbuh dengan optimal.

Benih tanaman dapat ditaburkan pada media tanam yang telah disiapkan dengan perlahan dan jangan lupa untuk menyiram benih setelah itu dengan air.

Bungkus media dengan plastik hitam kemudian letakkan pada daerah yang gelap seperti di dalam lemari atau dibawah tangga.

Hal ini bertujuan untuk memberikan kondisi yang lembab sehingga benih dapat berkecambah dengan optimal dan cepat.

Tujuan lainnya adalah untuk memberikan kondisi kekurangan cahaya pada tanaman sehingga terjadi etiolasi pada tanaman.

Microgreen akan lebih enak untuk dinikmati apabila batangnya sedikit lebih panjang, sebab akan menghasilkan sebuah sensasi renyah dimulut ketika disantap.

Kemudian setelah tiga hari, letakkan kembali microgreen di daerah yang penuh dengan cahaya agar tanaman dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.

Umur panen dari microgreen juga bervariasi tergantung komoditas tanaman yanh ditanaman mulai dari 7 hari hingga 21 hari.

Selain media tanam, kerapatan penaburan benih juga perlu diperhatikan. Sebab apabila terlalu rapat, maka akan menyebabkan kondisi yang lembab untuk pertumbuhan jamur, hal ini tidak baik untuk budidaya microgreen.

Microgreen dapat dinikmati secara langsung untuk mendapat nutrisinya secara penuh tanpa harus dimasak terlebih dahulu.

Apabila ingin menumis microgreen layaknya memasak kecambah, itu menjadi pilihan masing-masing sebab kandungan nutrisi di dalam microgreen akan menurun, tapi balik lagi pada selera masing-masing individu.

Namun lebih sering microgreen digunakan sebagai penghias (garnish) pada makanan utama. Hal ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan konsumen modern saat ini.

Walaupun microgreen kecil, microgreen memiliki banyak nutrisi di dalamnya yang sangat bagus untuk manusia.

Saat ini, bisnis microgreen juga semakin besar dan banyak peminat terutama pada rumah makan besar dan hotel.

Sehingga peluang bisnis microgreen juga semakin besar, dan dapat melakukan budidaya microgreen untuk membuka peluang tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun