Mohon tunggu...
christi kevin kyken
christi kevin kyken Mohon Tunggu... Petani - Warrior God of Agriculture

- Senang berimprovisasi - Sedang berlatih untuk berpikir kritis dan open minded - Sangat ingin menjadi ahli botani, arsitek pertanian dan filsuf

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Makanan Ekstrim dari Kalimantan Barat

17 November 2023   10:57 Diperbarui: 17 November 2023   11:05 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pekasam yang paling populer di Ketapang adalah pekasam perut ikan dan pekasam daging babi. Bagi orang Dayak pekasam daging babi sudah menjadi bagian dari menu utama setiap harinya. Selain rasanya yang enak, pekasam dagi babi cukup awet apabila dibawa berburu atau berkebun yang bisa sampai berhari - hari. Untuk pekasam perut ikan, memiliki aroma asam dicampur aroma amis dari ikan. Dapat dibayangkan sensasi dari makanan yang satu ini. Pekasam bisa dinikmati secara langsung atau dapat dimasak dengan hidangan lainnya.

3. Tempoyak
Tempoyak merupakan olahan daging durian yang difermentasi. Berbeda dengan makanan sebelumnya, tempoyak lebih banyak diminati oleh masyarakat lokal dibandingkan cencalok dan pekasam. Rasa dari tempoyak ini seperti durian hanya saja ada sedikit rasa alkohol karena efek dari fermentasi dan rasa asin. Tempoyak dapat diolah menjadi makanan tersendiri atau dapat menjadi bahan  penambah untuk masakan lainnya.

Kuliner ekstrim memiliki ciri khas dan rasa uniknya tersendiri. Tidak semua kalangan dapat menikmati makanan ini. Bahkan mungkin saja baru melihat bentuknya atau mencium aromanya, sudah membuat nafsu makan berkurang sampai menghilang.

Demikian pembahasan mengenai kulimer ekstrim yang terdapat di Ketapang, Kalimantan Barat. Dengan keberagaman suku dan sumber daya, Indonesia menghasilkan keberagaman kuliner jyang dapat menjadi nilai lebih dan menjadi ciri khas dari Indonesia. Semoga kuliner ekstrim tradisional ini dapat menjadi perhatian bagi masyarakat Indonesia, dan dapat dikembangkan lagi untuk memenuhi cita rasa di nusantara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun