Mohon tunggu...
Holy Ichda Wahyuni
Holy Ichda Wahyuni Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FKIP UM Surabaya

Menulis adalah bekerja untuk keabadian (Pramoedya A. Toer)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pendidikan Anak: Jangan Lagi Menyepelekan Kekerasan Berdalih Gurauan

16 Juni 2022   14:04 Diperbarui: 16 Juni 2022   14:07 974
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi perundungan. Sumber: pixabay.com

Anak harus sudah mulai diberi pemahaman batasan-batasan mana yang tidak boleh dia lakukan. Mana perbuatannya yang benar, dan mana perbuatannya yang salah. Kapan dia harus meminta maaf, berterima kasih, dan mengucapkan tolong. Hal-hal kecil yang dianggap sepele ternyata membawa pengaruh luar biasa dalam kepribadian seorang anak.

Bayangkan saja, jika tingkah laku anak yang merugikan orang lain, missal merusak barang tetangga atau kerabat, memukul teman bermainnya, kemudian diberi pemakluman "hanya anak-anak."

 Hal ini akan menumbuhkan behaviour anak memvalidasi bahwa tindakannya adalah benar, atau bukan menjadi sebuah masalah berarti bagi orang lain di sekitarnya.  

Pentingnya Sounding Karakter Empati dan Mengasihi

Sounding merupakan sebuah aktivitas memberikan bisikan berupa kata -- kata positif secara berulang dan biasanya bisa dilakukan di alam bawah sadar seseorang yang bertujuan untuk memberikan afirmasi. 

Sounding masih dianggap cara efektif yang dapat dilakukan oleh orangtua demi perkembangan anak dan dapat memberikan efek positif pada kepribadian si anak.

Melalui aktivitas sounding ini, harapannya orang tua dapat memberikan afirmasi karakter empati dan saling mengasihi kepada anak. Hal ini bisa dilakukan menjelang tidur, dengan pembacaan dongeng yang memuat pendidikan karakter, atau ungkapan-ungkapan positif lainnya yang menegaskan pentingnya saling menyayangi, memiliki rasa empati terhadap sesama.

Kekerasan Tidak Sama dengan Gurauan

Selain pemakluman, hal yang seringkali menjadikan rantai kekerasan terus bergulir adalah menyamakan kekerasan seolah sebuah gurauan. Padahal kekerasan tidak sama dengan gurauan. 

Ini penting untuk disadari oleh semua pihak. Baik lingkungan keluarga, maupun lingkungan sekolah yang intens membersamai tumbuh kembang seorang anak.

Jika kita menyaksikan gurauan-gurauan yang dilakukan dengan memukul, menendang, mendorong, mengolok-olok, atau tindak kekerasan lainnya baik verbal maupun non verbal, harus segera mencegahnya dengan tegas. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun