Mohon tunggu...
Nur Halipah
Nur Halipah Mohon Tunggu... Editor - Ordinary girl with extraordinary life

Freelance with Freedom

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Saya Tidak Percaya Diri pada Tulisan Saya

17 Maret 2019   17:28 Diperbarui: 18 Maret 2019   12:04 276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika kita tidak mengharapkan apa pun, seharusnya tulisan kita hanya tersimpan dalam draft laptop. Toh, hanya untuk diri sendiri. Lalu, mengapa kita memublikasikannya? Bukankah itu pertanda bahwa sesungguhnya ada yang kita harapkan?

Hakikat inilah yang seharusnya kita tanyakan kembali pada diri kita---yang kemudian saya sadari menjadi momok untuk diri saya.

Bedasarkan pengalaman tersebut, ada beberapa hal yang membuat kita tidak percaya diri pada tulisan kita.

Pertama, takut mendapat kritik. Saya percaya bahwa harapan kita saat memublikasikan tulisan adalah mendapat pembaca yang banyak atau komentar-komentar positif yang memacu semangat.

Saya rasa, kita tidak perlu berkata bahwa kita baik-baik saja jika tidak ada yang memuji. Secara tidak langsung, kita telah membohongi diri sendiri. Suatu hal yang manusiawi sekali jika kita ingin dipuji.

Masalahnya, belum mulai menulis saja rasa takut sudah menghantui pikiran. Kita sibuk menghakimi diri dan yakin bahwa tulisan kita tidak akan menuai pujian.  

Akhirnya, tidak ada kata yang terangkai sehingga layar laptop menampilkan dokumen  Microsoft Word yang putih bersih. 

Kedua, target yang gagal. Kita berharap bahwa tulisan kita akan mendapat apresiasi baik. Contoh, kita menulis di Kompasiana dan ingin mendapat label pilihan atau bahkan artikel utama. Sayangnya, target kita meleset. Kepercayaan diri kita menurun dan menjadi malas menulis. Secara tidak sadar, kita telah mematikan bakat kita sendiri.

Ketiga, membandingkan diri dengan orang lain. Hal ini adalah faktor terbesar yang membuat kita tidak percaya diri. Jika membandingkan diri dengan orang lain sebagai motivasi, saya rasa bukan masalah. Namun, saat membandingkan diri dengan orang lain membuat mental kita jatuh, harus ada pola pikir yang diubah. 

Setiap penulis memiliki karakteristik tersendiri. Jangan berusaha untuk menjadi orang lain. Keberhasilan bagi satu orang dan orang yang lainnya pasti berbeda. Kita tidak perlu memaksa diri untuk "sama" persis dengan sosok yang kita kagumi. Bukan karakteristik menulisnya yang kita ikuti, melainkan cara dia belajar dan membuat tulisan baik yang perlu kita contoh.

Dari berbagai macam alasan tersebut, ada beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk melawan rasa tidak percaya diri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun