Pertama, mengungkapkan kelebihan dan kekurangan
Dalam sebuah karya selalu ada dua sisi yang bisa kita nilai: kelebihan dan kekurangan. Ungkapkan terlebih dahulu kelebihan, kemudian jabarkan kekurangannya.Â
Secara psikologis,memberi pujian terlebih dahulu akan memberikan efek tenang pada penerima kritik. Terakhir, tutup kritik kalian dengan kalimat pemberi semangat, dengan begitu penerima kritik tidak merasa dihakimi.
Kedua, objektif
Kita mengungkapkan kritik berdasarkan fakta dan tidak ada wilayah personal yang masuk kritik. Hindari mengungkapkan kritik sebagai bentuk dendam pribadi dan kata-kata kasar. Tidak ada bedanya nanti kritik kita dengan ujaran kebencian.
Ketiga, memiliki alasan logis serta solusi
Saat menunjukkan kesalahan, berikan alasan yang logis. Misal, kesalahan penulis adalah kalimat tidak efektif. Dia menuliskan: Toni masuk ke dalam rumah. Kita tahu bahwa "masuk" adalah gerakan menuju ke dalam. Lalu, berikan solusi dari kasus tersebut dengan  mengatakan kata "dalam" bisa dihapus.
Berhubungan dengan poin kedua, salah satu cara mengidentifikasi kritik objektif adalah poin ketiga ini.
Keempat, mempertimbangkan situasi dan kondisi
Jangan mengkritik karya seseorang ketika yang dikritik tidak dalam keadaan baik. Jangan pula mengkritik ketika tidak diminta, kecuali memang ada forum khusus yang mewadahi. Misal, grup kepenulisan di WhatsApp dan mengizinkan setiap anggota untuk saling mengkritik karya yang dipublikasikan.
Kita hanya menghindari gesekan ketersinggungan agar kritik yang kita sampaikan tetap bernilai positif.Â
Kelima, menggunakan bahasa yang baik dan sopan
Atur sedemikan rupa bahasa yang kalian pakai saat mengungkapkan kritik. Hindari kata kasar, caci maki, dan bentuk-bentuk kalimat provokatif lain yang dapat menyinggung perasaan orang lain. Tujuan kita memberi kritik bukan mencari musuh, melainkan mendorong kemajuan karya seseorang.
Seperti dua sisi mata koin, ketika kita bisa memberikan kritik, kita juga harus siap menerima kritik. Agar terhindar dari mekanisme defensif dan ketersinggungan, ada beberapa hal yang harus kita perhatikan saat menerima kritik.
Pertama, pahami kritik yang disampaikan
Jangan pedulikan siapa yang berbicara, tetapi perhatikan hal yang dibicarakan. Saat seseorang memberi kritik, buang prasangka buruk. Pahami bahwa kritik bukanlah bentuk kebencian, melainkan evaluasi terhadap karya kita.
Kedua, seleksi kritik yang disampaikan
Kita tidak harus menerima semua kritikan, tetapi kita juga tidak memilih kritik sesuka hati. Perhatikan konteks kritik yang diberikan dan cari relevansi terhadap tulisan kita. Jika kritik tersebut bersifat subjektif, menghakimi personal, dan tidak mampu menghadirkan alasan logis, kita bisa mengabaikan bentuk kritik seperti itu.