Kelebihan yang kita miliki dapat digunakan sebagai "senjata" untuk mencari dan mengembangkan ciri khas sebagai penulis, sedangkan kekurangan dapat kita gunakan sebagai evalusi untuk meningkatkan karya tulis kita. Setiap menulis coret kekurangan yang berhasil kita perbaiki pada karya baru. Dari hal tersebut, kita akan tahu sudah sejauh mana perkembangan menulis kita.
Kelima, mengapresiasi diri
Jangan pernah menganggap bahwa kamu bodoh karena belum berhasil. Mungkin kamu hanya butuh lebih banyak mencoba. Thomas Alva Edison butuh gagal beratus-ratus kali untuk bisa menemukan bola lampu.Â
Gagal sekali bukan berarti kamu buruk. Hargai semua kerja keras yang sudah kamu lakukan. Karena yang terpenting dari belajar adalah proses. Proses yang baik akan mendapatkan hasil yang baik pula.
Terakhir, saya pernah membaca quote dari Mark Twain, Ia mengatakan, "Continuous improvement is better than delayed perfection." Jangan tunggu tulisanmu "sempurna". Â Teruslah menulis dan berikan peningkatan di setiap tulisanmu!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H