Mohon tunggu...
Hlgivn Kari Bandaro
Hlgivn Kari Bandaro Mohon Tunggu... Petani - pengangguran

Petani kecil dari lembah Marapi - Singgalang, dan juga harus menekuni pengangguran paruh waktu yg profesional —bukan karena malas, tapi karena : Alam dan ekonomi yang sudah lebih dulu menganggur. Pupuk mahal dan langka. Cuaca lebih sering bingung sendiri, dan hasil panen? Ya, itu lebih seperti undian nasib ketimbang buah kerja keras. Jadi, di sela-sela waktu bertani, saya juga menekuni seni menunggu, berharap ada hari di mana tanah dan langit sepakat memberikan hasil yang sepadan."

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Refleksi Puisi Karya Syarifuddin Arifin " Akulah Iga, Menyiasati Belualang "

27 September 2024   15:25 Diperbarui: 27 September 2024   17:09 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun