Mohon tunggu...
Hlgivn Kari Bandaro
Hlgivn Kari Bandaro Mohon Tunggu... Petani - pengangguran

Petani kecil dari lembah Marapi - Singgalang, dan juga harus menekuni pengangguran paruh waktu yg profesional —bukan karena malas, tapi karena : Alam dan ekonomi yang sudah lebih dulu menganggur. Pupuk mahal dan langka. Cuaca lebih sering bingung sendiri, dan hasil panen? Ya, itu lebih seperti undian nasib ketimbang buah kerja keras. Jadi, di sela-sela waktu bertani, saya juga menekuni seni menunggu, berharap ada hari di mana tanah dan langit sepakat memberikan hasil yang sepadan."

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Refleksi Puisi Karya Syarifuddin Arifin " Akulah Iga, Menyiasati Belualang "

27 September 2024   15:25 Diperbarui: 27 September 2024   17:09 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

5. Pesan Moral

Pesan moral dari puisi ini adalah bahwa perempuan memiliki kekuatan yang luar biasa untuk berubah, keluar dari kerangka sosial yang membatasi mereka, dan membentuk peran baru yang lebih mandiri, aktif, dan kuat. Puisi ini juga mengkritik pandangan tradisional yang meremehkan peran perempuan di ruang publik, sekaligus menegaskan bahwa perempuan kini tidak lagi hanya terikat pada peran domestik.

Perbandingan

Jika dibandingkan dengan karya-karya besar dalam sejarah puisi dunia, puisi ini memiliki keunikan dalam konteks gender dan perubahan sosial, tetapi mungkin kurang dalam hal kompleksitas bentuk dan inovasi bahasa yang dapat ditemukan dalam karya-karya lain.

Puisi ini berhasil memberikan refleksi mendalam tentang perempuan, memiliki kekuatan simbolis yang tajam, dan menggugah perasaan pembaca tentang isu-isu sosial. Namun, dari sisi bentuk, puisi ini tidak menawarkan inovasi atau gaya yang benar-benar baru jika dibandingkan dengan karya-karya puitis yang telah mengubah lanskap sastra.

Puisi Pembanding:

  1. "Still I Rise" - Maya Angelou (1978) 

    • Puisi yang penuh semangat tentang perjuangan perempuan kulit hitam yang bangkit dari penindasan, sejalan dengan tema emansipasi dan pemberdayaan.
  2. "Ain't I a Woman?" - Sojourner Truth (1851)

    • Sebuah puisi pidato yang mewakili suara perempuan yang tertindas, menentang diskriminasi gender dan ras, yang menggema dalam puisi Anda tentang kekuatan perempuan.
  3. "Lady Lazarus" - Sylvia Plath (1965)

    • Puisi ini juga menggambarkan kekuatan perempuan, menggunakan metafora kebangkitan kembali dari kematian sebagai simbol perjuangan dan kekuatan batin perempuan.

Puisi ini berhasil menggambarkan perjalanan batin perempuan menuju kebebasan dengan gaya bahasa yang tajam dan penuh kekuatan.

Puisi karya Syarifuddin Arifin ini telah diolah dengan sentuhan musik bernuansa medieval folk, berpadu dengan piano klasik dan harmoni vokal yang indah. Dengarkan transformasi lirik ini dalam aransemen orkestra penuh di tautan berikut 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun