Sebuah serial yang tengah menjadi sorotan dalam beberapa bulan terakhir, menjadi pembicaraan hangat di kalangan penonton. Serial ini menampilkan kehadiran seorang artis terkenal, Dian Sastro, yang memerankan karakter utama perempuan bernama Dasiyah.Â
Kehebatan Dian Sastro dalam memerankan karakter Dasiyah memberikan dimensi baru pada serial ini. Penonton tidak hanya menikmati alur cerita yang menarik, tetapi juga terinspirasi oleh perjalanan karakter utama yang memperjuangkan haknya dan mengejar impian tanpa mengenal kompromi.
Dalam alur ceritanya, Dian Sastro memainkan peran utama sebagai karakter perempuan yang kuat dan inspiratif bernama Dasiyah. Dasiyah bukan sekadar karakter biasa; ia adalah sosok yang mencerminkan keberanian dan keteguhan, menantang norma-norma sosial yang mungkin membatasi peran perempuan di dalamnya.
Dalam serial, Dasiyah digambarkan sebagai sosok yang anggun, lembut dan kuat, menantang dominasi laki-laki di lingkungan pekerjaan. Dalam cerita ini, Dasiyah menantang batasan-batasan yang diberlakukan pada perempuan dalam dunia pekerjaan, menunjukkan keberanian dan keteguhan hati dalam menghadapi kekuasaan yang biasanya dipegang oleh laki-laki.
Salah satu larangan yang diberlakukan adalah larangan bagi Dasiyah untuk memasuki ruangan di mana proses pembuatan saus kretek dilakukan. Penyebabnya adalah karena Dasiyah adalah seorang perempuan yang tidak diizinkan untuk terlibat dalam proses meracik saus kretek. Alasannya adalah keyakinan bahwa jika perempuan terlibat, maka rasa kretek tersebut akan menjadi asam.
Selain itu, Dasiyah sering kali menjadi bahan pembicaraan di lingkungannya. Usia Dasiyah sudah tidak lagi muda, namun seringkali dia mendengar komentar yang kurang menyenangkan seperti "Sudah tua, tapi belum menikah." Terkadang, Dasiyah juga dihadapkan pada stereotip bahwa seorang perempuan seharusnya berada di rumah daripada mengurus kretek, bukan terlibat dalam dunia pekerjaan.
Untuk mengatasi segala rintangan yang dihadapinya, Dasiyah menunjukkan kapasitas yang luar biasa dengan melakukan berbagai upaya sebagai bentuk perlawanan. Keahliannya yang handal dalam dunia kretek dan kepribadian yang mandiri memberikan kekuatan kepada Dasiyah untuk menentang stigma bahwa "perempuan tidak mampu menjadi peracik saus kretek"
Selain menghadapi bias gender di dunia kerja, juga menjadi korban dari ketidaksetujuan kedua orang tuanya. Mereka menjodohkannya dengan seorang anak pengusaha kretek bernama Seno Aji, dengan harapan untuk membangun hubungan yang menguntungkan antara kedua perusahaan. Dalam keputusan ini, Dasiyah menjadi korban dari ambisi ayahnya.
Meski Dasiyah merasakan keberatan dan memiliki perasaan terhadap seseorang bernama Soraya, namun dia merasa tak mampu melawan keputusan orang tua. Dengan hati yang bergejolak, Dasiyah pasrah menerima takdirnya sebagai 'korban' dari ambisi dan harapan kedua orang tua yang mengarahkan kehidupan cintanya.
Keputusan tersebut tidak hanya mencerminkan bias gender di dalam keluarga, tetapi juga menggambarkan bagaimana seringkali perempuan dihadapkan pada norma sosial dan ekspektasi keluarga, bahkan ketika hati mereka mengarah ke arah yang berbeda. Dasiyah, meskipun memiliki perasaan untuk Soraya, menemui kendala dalam mengejar kebahagiaan pribadinya karena beban ekspektasi keluarga dan norma yang mendominasi kehidupannya.
Sebagai seorang penonton, saya dengan jelas menyaksikan bagaimana seorang perempuan mengalami hambatan dalam mengekspresikan kemampuan dan keahliannya hanya karena gender. Fakta ini merefleksikan realitas dalam masyarakat kita hari ini yang masih menghadapi tantangan serupa.
Perlawanan Dasiyah dalam serial ini juga menggambarkan bagaimana feminisme terjadi dalam berjuang melawan dominasi laki-laki. Feminisme, menurut para ahli, telah menjadi kekuatan pendorong untuk perubahan sosial yang positif, mengidentifikasi dan menantang norma-norma gender yang membatasi peran dan hak perempuan. Gerakan ini telah menekankan pentingnya pengakuan penuh terhadap hak-hak perempuan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan, pekerjaan, dan kehidupan domestik.Â
Dasiyah, dengan kekuatannya, mampu mengubah paradigma dominasi laki-laki di dunia pekerjaan. Karirnya bukan hanya sekadar representasi keberhasilan perempuan, tetapi juga sebuah perlawanan terhadap stereotip gender yang masih melekat dalam masyarakat. Kiprahnya yang penuh semangat dan tekad menunjukkan kepada penonton bahwa perempuan mampu meraih prestasi setinggi apapun tanpa dibatasi oleh gender.
Holilur Rahman - Ilmu Komunikasi Untag Surabaya
Dosen Pengampu Dr. Merry Fridha Tripalupi., M.Si
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H