Mohon tunggu...
Handoko Jafar
Handoko Jafar Mohon Tunggu... Dosen - @pena tanpa tinta

Iqra' wa uktub

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Scopus & Pseudo-Author

27 Mei 2024   18:00 Diperbarui: 27 Mei 2024   18:38 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
searchenginejournal

Meskipun platform seperti Scopus menyediakan sumber daya yang berharga untuk penyebaran pengetahuan ilmiah, platform ini juga harus bertanggung jawab untuk menjaga kualitas dan integritas literatur yang diindeksnya. Hanya melalui upaya kolektif untuk mempromosikan praktik penerbitan yang beretika, komunitas akademis dapat berharap untuk melestarikan kepercayaan terhadap penelitian dan publikasi ilmiah. Sebagai pengindeks bonafide, Scopus dalam pandangan saya kerap terkecoh oleh peneliti yakni dosen perguruan tinggi. Karena baginya yang penting adalah publikasi berbayar dari hasil penelitian persetan dengan jumlah dan siapa penulisnya.

Idealnya, riset yang baik itu jika dilakukan secara kolektif, berjama'ah. Faktanya, mahalnya biaya publikasi menjadi penyebab utama bertambahnya jumlah penulis yg diikutsertakan. Penulis pendukung tepatnya tambahan (co-writer) tidak berhenti pada penulis kedua tapi berlanjut sampai sekian deret nama.

Pada akhirnya, prinsip gotong royong/patungan dalam karya tulis ilmiah menjadi fenomena tidak ilmiahnya penelitian itu sendiri. Alih-alih untuk mengukuhkan kredibilitas seorang penulis, yang terjadi malah Scopus membidani lahirnya pseudo-penulis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun