Mohon tunggu...
Hoja Nasarudin
Hoja Nasarudin Mohon Tunggu... -

Urip kuwi mung mampir ngombe, ora bakal urip selawase ( Hidup itu Cuma ibarat mampir minum , ga bakal hidup selamanya )

Selanjutnya

Tutup

Dongeng

Bisa Batu, Bisa Buni yang Salah

25 November 2016   06:43 Diperbarui: 25 November 2016   06:58 1047
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Hoja, bantu aku," ujar Jaka, Hoja yang sedang istirahat siang, terbangun gara-gara Jaka menggoyang-goyangkan tubuhnya.

"Bantu apa Jaka, kalau uang aku gak punya!" ujar Hoja

"Bukan uang Hoja, bantu aku mikir, aku sedang ada masalah, aku apes, gini ceritanya," 

"Tadi pagi motorku mogok, ya aku coba-coba perbaiki, nah kemudian aku mendengar wak Oding teriak "aduh", ternyata, sepeda wak Oding ditabrak mobil pak Kades!" cerita Jaka.

"Lantas masalah kamu dimana?" tanya Jaka.

"Kamu tau kan Hoja, wak Oding itu tidak suka dengan Pak Kades, apapun yang pak Kades perbuat demi desa kita selalu dicela," ujar Jaka

"Ya aku tau itu, sekali lagi masalah kamu dimana?" desak Hoja.

"Masalahku adalah, wak Oding, menuduh pak Kades sengaja menubruk sepedanya, dan dia meminta aku untuk menjadi saksi atas kecelakaan itu!" jelas Jaka.

"Lha, pak Kades Sendiri, gimana reaksinya?" tanya Hoja.

"Pak Kades jelaskan ke aku, mobilnya sedang jalan  lurus, namanya jalan di desa, tidak lebih 30 km per jam, mana mungkin menabrak dari samping, karena yang lecet di mobil pak Kades adalah pintu depannya sebelah kiri, jadi pak Kades keberatan kalau dituduh sengaja menabrak," jelas Jaka. "Tapi, wak Oding kekeuh bilang di tabrak!"

"Pak Kades mengajak wak Oding ke kantor polisi, untuk menyelesaikan masalah mereka, namun wak Oding menolak, kata wak Oding, polisi teman pak Kades,jadi akan memihak pak Kades!" lanjut Jaka.

"Lokasi pasnya dimana sih Jaka?" tanya Hoja

"Itu, jalan menuju keluar desa, yang ada pohon buni, tidak jauh dari makam desa.

"Ayo kita ke sana, siapa tau kita masih bisa liat penyebab kecelakaan itu!" ajak Hoja.

Hoja dan Jaka tiba di lokasi, mengaamati lokasi, ada pohon buni disana, dan dibawah pohon itu ada seonggok batu.

Hoja berujar, "Sepertinya salah batu ini, ketika wak Oding lewat naik sepeda sejajar dengan pak Kades, ada kemungkinan wak Oding menabrak batu ini, wak Oding sudah cukup usia, reaksinya lamban waktu menabrak batu, nah kebetulan mobil pak Kades lewat jatuhlah dia di samping pintu pak Kades!"

"Betul itu Hoja, sepertinya kejadiannya seperti itu, kok aku gak kepikir gitu ya Hoja?" ujar Jaka kesenangan, karena punya alasan untuk dijelaskan ke wak Oding dan Pak Kades.

"Belum tentu juga Jaka, ingat cerita kamu, bahwa wak Oding punya masalah pribadi dengan pak Kades, bisa jadi wak Oding cari masalah dengan pak Kades, sengaja jatuh dan menimpa mobil pak Kades, cari masalah itu," jelas Hoja.

"Jadi, salah siapa dong Hoja, jangan bikin aku bingung?" tanya Jaka

"Bisa batu yang salah, tapi pohon buni itu juga bisa salah, kenapa diam saja waktu ada kecelakaan itu!" jawab Hoja sambil pergi meninggalkan Jaka yang masih garuk-garuk kepala.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun