Mohon tunggu...
Husni Fatahillah Siregar
Husni Fatahillah Siregar Mohon Tunggu... Lainnya - Content Writer

Corporate Communication - Tennis Addict

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Serba-serbi Suami Diplomat: Melepas Karir dan Mengurus Rumah Tangga

20 Juni 2021   14:29 Diperbarui: 20 Juni 2021   17:03 2530
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Keempat, terlibat aktif dalam kegiatan di perwakilan. Tidak semua perwakilan Indonesia di luar negeri didukung oleh keberadaan staf yang banyak. Sehingga, para pendamping khususnya para suami bisa berperan serta dalam berbagai kegiatan promosi dan budaya yang diinisiasi Perwakilan. 

Bagi para istri bisa berperan aktif dalam wadah organisasi Dharma Wanita. Para suami tentunya bisa berperan aktif secara langsung. Banyak hal yang bisa menjadi bagian kontribusi sebagai pendamping di perwakilan, apakah itu di bidang agama, pendidikan atau budaya. 

Saya, dengan kemampuan menulis yang saya miliki, menjadi kontributor user story di media online guna memberitakan peristiwa atau kegiatan diplomasi yang dilakukan perwakilan. Atau, bersama teman-teman pendamping lainnya, saya terlibat aktif dalam tim kesenian. 

Selain itu, di beberapa kesempatan saya juga ikut mendukung dan membantu kegiatan di Perwakilan dengan menjadi pembawa acara atau master of ceremony.

Dan kelima, mengenal dan menggali lebih dalam budaya negara lain. Salah satu keuntungan menjadi pendamping diplomat tentunya mendapatan kesempatan untuk menjelajahi negara di mana suami atau istri ditugaskan.

Hal tersebut pastinya akan memberikan pengalaman berkesan seumur hidup yang tidak akan terulang. Dan inilah yang mungkin sering dibayangkan banyak orang, yaitu bisa jalan-jalan keliling dunia (tapi tidak gratis ya, hehehe).

Pengalaman menjalani peran sebagai suami diplomat tidak hanya memberikan tantangan tapi yang pasti menjadikan saya lebih dewasa dan bijak dalam setiap langkah kehidupan yang dilalui. 

Saya tidak pernah merasa menyesal menjalankan peran sebagai suami yang mendampingi istri bertugas, dan menjankan peran sebagai bapak rumah tangga. Karena kondisi itulah yang menjadikan dan membentuk pola pikir saya dengan sudut pandang yang jauh lebih luas.

Pembalikan peran yang terjadi bisa saja sulit dilakukan oleh para suami, namun ketika sudah berhasil dilakukan akan memberikan cara pandang yang berbeda dalam melihat suatu hal. 

Dukungan penuh istri ketika pembalikan peran terjadi sangatlah penting, karena untuk bisa beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan peran barunya tentu membutuhkan waktu yang tidak sebentar bagi seorang suami. 

Kesabaran disertai komunikasi yang efektif menjadi kunci bagi istri saat sang suami beradaptasi dan menyesuaikan diri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun