Nah, di situlah letak potensi perdebatannya. Karena, sebagai pendamping diplomat, suami atau istri tidak diperbolehkan untuk bekerja di negara akreditasi atau negara di mana pasangannya ditugaskan sebagaimana aturan yang dianut dan diberlakukan Indonesia dan banyak negara lainnya di dunia.
Kondisi tersebut menjadi tantangan dalam rumah tangga diplomat, khususnya bagi para suami yang pastinya menimbulkan dilema luar biasa apakah melepaskan karir untuk mendampingi istri atau menjalani hubungan jarak jauh dengan jangka waktu yang cukup lama.Â
Menjalani hubungan jarak jauh juga tidak akan mudah dilakukan terlebih ketika anak-anak telah hadir dalam kehidupan rumah tangga. Menjadi semakin sulit untuk mengambil keputusan bagi suami, ketika suami sedang membangun karir dan dalam perjalanan menuju puncak karir, tapi harus dilepaskan demi mendampingi penugasan sang istri.
Tidak hanya itu, bagi suami tantangannya menjadi berlipat karena juga harus memberikan pengertian kepada keluarga besarnya bahwa ia akan mendampingi sang istri bertugas.
Budaya patrilineal yang begitu kuat di Indonesia secara tidak langsung menimbulkan pemahaman bahwa ketika suami "ikut" istri bertugas merupakan sesuatu hal yang tabu dan tidak sesuai norma.Â
Belum lagi komentar-komentar dari lingkungan sekitar sang suami yang akan membuat telinga "panas" mendengarnya. "Wah, enak ya suami di rumah saja, istri yang bekerja". Atau "kalau suami tidak bekerja, jadi bapak rumah tangga dong".
Lantas, apakah memang "sesulit" itu kondisinya bagi rumah tangga diplomat?Â
Pada akhirnya semua akan bisa dilalui dengan kompromi serta komunikasi yang efektif suami dan istri. Bicara masalah rumah tangga bukan lagi bicara ego masing-masing pihak, dan bukan bicara tentang siapa yang menang siapa yang kalah. Masing-masing tentunya harus bisa berkompromi untuk mencari jalan tengah yang win-win bagi kedua belah pihak.Â
Sebelas tahun berumah tangga dan menjalani peran sebagai suami diplomat, tentunya memberikan kedewasaan dan kebijaksanaan bagi saya -- dan istri tentunya -- dalam pengambilan setiap keputusan yang menyangkut perjalanan rumah tangga kami.Â
Dan, saat ini saya sedang mendampingi penugasan istri di Republik Ceko, yang merupakan penugasan kedua dalam perjalanan karir istri.