Mohon tunggu...
Husni Fatahillah Siregar
Husni Fatahillah Siregar Mohon Tunggu... Lainnya - Content Writer

Corporate Communication - Tennis Addict

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Lawan Covid-19 dengan Memasak

15 April 2020   12:16 Diperbarui: 15 April 2020   12:27 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernahkah terbayang sebelumnya, kita yang terbiasa jajan bakso dan punya warung bakso favorit, tiba-tiba bisa membuat bakso rumahan? Atau biasanya kita berangkat ke kantor sekalian mampir ke penjual bubur ayam atau nasi uduk langganan untuk sarapan, namun sekarang kita bisa membuatnya sendiri di rumah?

Sebelum Covid-19 mewabah, mungkin banyak dari kita yang melakukan kegiatan masak memasak hanya sesekali di akhir pekan atau ketika libur, dan lebih suka memanfaatkan kemudahan yang ada dengan membeli makanan. Praktis dan tidak repot. Itu pastinya alasan yang sering dikemukakan. 

Namun, ketika Covid-19 datang, terjadi perubahan yang positif terkait kegiatan masak memasak. Teman yang sebelumnya jarang atau tidak pernah sama sekali membahas soal masak memasak, menjadi sering mengunduh foto hasil masakannya. Anggota keluarga yang memang sudah terbiasa memasak, makin menunjukkan kreativitas menciptakan menu-menu baru yang menginspirasi anggota keluarga lainnya.

Kudapan ala Rumahan (Foto Dok. Pribadi)
Kudapan ala Rumahan (Foto Dok. Pribadi)
Hingga saat ini belum ditemukan vaksin atau obat untuk Covid-19. Namun, banyak pakar kesehatan menyebutkan, Covid-19 ini penyakit yang proses penyembuhannya berasal dari diri kita sendiri. 

Selama kita bisa menjaga pikiran tetap positif dan tetap tenang menghadapi Covid-19 disertai asupan makanan yang bergizi, maka imunitas tubuh akan kuat melawan Covid-19. 

Bagi sebagian orang memasak hanyalah sekedar rutinitas biasa. Tapi, sadarkah kita ditengah pandemik Covid-19 ini, memasak bisa menjadi media yang bermanfaat bagi kesehatan mental dan tubuh untuk melawan Covid-19. Bagaimana bisa?

Pertama, memasak bisa membantu mengurangi stres dan memberikan manfaat untuk kesehatan mental kita. Mengapa? Karena setiap harinya kita sudah dijejali dengan berbagai informasi mengenai Covid-19, hingga membuat kita menjadi cemas dan khawatir. Belum lagi ulah sebagian orang yang menjadikan pandemik Covid-19 ini bak pertarungan dua kubu yang membuat situasi semakin gaduh. 

Badan kesehatan dunia WHO menyampaikan bahwa pemberitaan yang mendadak dan hampir terus menerus mengenai suatu wabah akan membuat siapa saja menjadi cemas berlebihan. Ketika kita mengalami kecemasan yang berlebih maka sistem kekebalan tubuh menjadi lemah, akibatnya penyakit akan dengan mudah menyerang tubuh kita. Dan memasak bisa menjadi obat stres terbaik. 

Dalam kondisi stres disebutkan panca indera mati rasa. Melalui masakan kita bisa mengaktifkan kembali panca indera yang mati dengan mencium aroma masakan, mencicipi rasa makanan, melihat tampilan makanan dan bahkan suara mendesis yang keluar dari wajan atau panci yang kita gunakan dapat merangsang indera tubuh untuk bergerak aktif.

Kedua, dengan memasak alam bawah sadar kita dibawa untuk menikmati masa-masa berdiam diri di rumah dan membantu untuk mengurangi kejenuhan. Biasanya, dalam 24 jam waktu yang ada kita mungkin berada di rumah sekitar 12 jam, itu pun lebih banyak digunakan untuk beristirahat sehingga esok harinya badan sudah kembali bugar untuk beraktivitas. 

Saat ini, kita dihadapkan pada situasi dan kondisi harus banyak berdiam diri di rumah selama 24 jam/7 hari. Walaupun tetap ada tanggung jawab pekerjaan yang harus dilakukan, tapi pasti kita merasakan kejenuhan berdiam diri di rumah. Dan memasak bisa menjadi alternatif untuk menghibur diri selama di rumah. Aneka rempah dan bahan menjadi aromaterapi yang dapat memberikan sensasi yang dapat mengusir rasa bosan hingga kita bisa melupakan rasa jenuh "terkurung" di rumah.

Ketiga, memasak melatih kita untuk mengendalikan ketenangan dalam berpikir. Memasak dapat diibaratkan seperti meditasi. Ketika meditasi kita harus menyiapkan dan menjernihkan hati dan pikiran agar proses meditasi berjalan baik. Pun demikian halnya dengan memasak. Bagaimana kita menyiapkan bahan-bahan yang diperlukan, menakar resep, menyiapkan alat masak hingga bagaimana masakan itu akan disajikan diperlukan ketenangan sehingga proses memasak tidak terburu-buru dan menghasilkan cita rasa yang pas.

Keempat, memasak bisa menjadi sumber penghasilan baru disaat kita harus menerima kenyataan berkurangnya penghasilan atau malah kehilangan penghasilan sama sekali. Hasil masakan yang lezat tentu disayangkan jika hanya dinikmati sendiri. Tidak ada salahnya kita menawarkan hasil masakan kita kepada keluarga dan teman-teman, agar kita bisa memperoleh penghasilan tambahan. Penghasilan tambahan ini tentunya sangat baik untuk kesehatan kantong dan dompet. Ketika kantong dan dompet terisi tentunya pikiran dan hati kita akan tetap tenang menghadapi pandemik Covid-19 ini.

Kelima, memasak dapat memperkuat ikatan keluarga khususnya saat menghadapi situasi sulit seperti saat ini. Orang tua dapat melibatkan anak dalam memasak dengan memberikan tanggung jawab yang ringan seperti menyiapkan bahan-bahan atau mencuci peralatan masak, tentunya tetap dalam pengawasan orang tua bagi yang masih memiliki anak kecil. 

Ketika rutinitas sehari-hari membuat orang tua jarang berkomunikasi dengan anak, maka saat ini menjadi waktu yang tepat untuk mengisi kekosongan komunikasi yang terjadi sebelumnya. Tentunya kegiatan memasak dengan anak dapat dilakukan setelah orang tua menyelesaikan tanggung jawab pekerjaannya sehingga tidak akan mengganggu waktu memasak bersama anak.

Dan yang keenam, dengan memasak sendiri kita bisa menentukan bahan-bahan yang digunakan yang tentunya baik untuk memperkuat imunitas tubuh. Jika tidak ingin berat badan bertambah, kita bisa mengatur jenis makanan apa yang harus kita siapkan, sehingga tetap nikmat disantap tanpa harus merasa khawatir berat badan bertambah.

Jadi, masak apa hari ini?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun