Opini: Kurikulum Merdeka Bagi generasi muda Indonesia
Perubahan kepemimpinan berarti perubahan kebijakan. Ini adalah pandangan umum yang ada di masyarakat. Banyak orang percaya bahwa setiap aturan yang diberlakukan akan berubah seiring dengan pergantian pemimpin. Hal ini dianggap terkait dengan politik dan disesuaikan dengan kepentingan pemegang jabatan tersebut.
Dalam konteks pendidikan, kurikulum selalu mengalami perubahan tergantung siapa yang menjabat sebagai Menteri Pendidikan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek). Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa otoritas tertinggi dalam urusan pendidikan di Indonesia adalah Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbudristek RI).
Nadiem Makarim adalah seorang pengusaha dan mantan CEO Gojek, perusahaan rintisan yang bergerak di bidang layanan transportasi dan teknologi. Namun, sejak menjabat sebagai Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Indonesia, Nadiem Makarim tidak lagi aktif dalam dunia bisnis. Nadiem Makarim berhasil mengembangkan perusahaan tersebut menjadi salah satu startup terbesar di Asia Tenggara. Nadiem Makarim juga dikenal sebagai sosok yang progresif dan berdedikasi dalam memajukan ekonomi digital serta memberikan dampak sosial yang positif melalui platform Gojek.
sejak bergabung dengan pemerintahan Indonesia sebagai Mendikbudristek, Nadiem Makarim fokus pada transformasi pendidikan dan pembangunan sumber daya manusia. Tugasnya adalah mengembangkan kebijakan pendidikan yang inovatif, merumuskan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan zaman, serta meningkatkan akses dan kualitas pendidikan di Indonesia.
Sebelum Nadiem Makarim menjabat sebagai Menteri Pendidikan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), kita mengadopsi Kurikulum 2013 yang dikenal dengan sebutan K-13. Namun, saat ini kurikulum tersebut telah diganti dengan Kurikulum Merdeka yang mulai diterapkan secara bertahap dengan harapan bisa memberikan transformasi Pendidikan di Indonesia agar generasi muda Indonesia bisa lebih siap menghadapi tuntutan dunia nyata.
Generasi muda saat ini hidup dalam era digital yang terhubung secara global. Mereka memiliki akses mudah ke internet, media sosial, dan perangkat mobile yang mempengaruhi cara mereka berkomunikasi, mendapatkan informasi, dan mengakses hiburan. Teknologi telah membuka peluang baru dalam bidang karier seperti teknologi informasi, pengembangan perangkat lunak, pemasaran digital, dan konten kreatif online.
Namun, generasi muda saat ini juga dihadapkan pada tantangan ketidakpastian dalam karier mereka. Pasar kerja yang kompetitif, perubahan teknologi, dan pergeseran ekonomi sering mempengaruhi stabilitas pekerjaan. Generasi muda cenderung lebih mobile dan siap berpindah pekerjaan atau bahkan bekerja sebagai pekerja lepas dalam beberapa kasus.
Dalam menghadapi tantangan ini, diharapkan generasi muda saat ini memiliki minat yang tinggi dalam kewirausahaan. Mereka harus berani mengambil risiko dan berinovasi dalam menciptakan bisnis baru. Dengan akses yang lebih mudah ke teknologi dan informasi, generasi muda diharapkan mampu memulai usaha sendiri. Mereka juga perlu memiliki jiwa kewirausahaan yang kuat untuk mengikuti passion mereka, mengembangkan kreativitas, dan mencapai kemandirian finansial.
Dalam menghadapi perkembangan teknologi dan kebutuhan pasar yang terus berubah, generasi muda perlu mengembangkan keterampilan yang relevan dan adaptif. Kemampuan untuk terus belajar, beradaptasi dengan perubahan, dan berinovasi menjadi kunci sukses. Selain itu, kemampuan berkomunikasi, berkolaborasi, dan memanfaatkan teknologi dengan bijak juga menjadi faktor penting dalam membangun karier yang sukses.
Diharapkan generasi muda saat ini mampu memanfaatkan peluang yang ada dan menghadapi tantangan dengan sikap positif dan proaktif. Dengan keterampilan yang relevan, jiwa kewirausahaan, dan ketangguhan dalam menghadapi perubahan, mereka memiliki potensi untuk mencapai kesuksesan dan berkontribusi dalam dunia yang terus berkembang.
Salah satu upaya untuk mencapai hal tersebut adalah melalui Kurikulum Merdeka, yang bertujuan utamanya adalah memberikan pendekatan pendidikan yang lebih fleksibel, adaptif, dan individualistik untuk mempersiapkan generasi muda menghadapi tantangan global.
Dalam Kurikulum Merdeka, terdapat beberapa tujuan kunci yang ingin dicapai. Pertama, meningkatkan kreativitas dan inovasi siswa dengan memberikan kebebasan dalam memilih mata pelajaran yang diminati. Hal ini diharapkan dapat mendorong siswa untuk berpikir kreatif, berinovasi, dan mengembangkan solusi yang baru dan berbeda.
Kedua, memperkuat keterampilan berpikir mandiri dengan fokus pada keterampilan berpikir kritis, analitis, dan mandiri. Siswa didorong untuk menjadi pemikir yang aktif, mampu menganalisis informasi, mengambil keputusan, dan memecahkan masalah secara independen.
Selanjutnya, Kurikulum Merdeka juga mengakomodasi keberagaman minat dan bakat siswa. Dengan memberikan ruang bagi siswa untuk menyesuaikan pilihan mata pelajaran sesuai dengan minat dan bakat mereka, diharapkan siswa dapat mengembangkan potensi mereka secara penuh dan mencapai prestasi yang lebih optimal di bidang yang diminati.
Selain itu, Kurikulum Merdeka juga memfasilitasi pembelajaran sepanjang hayat dengan mendorong siswa untuk memiliki motivasi belajar yang tinggi dan menjadi pembelajar sepanjang hayat. Siswa diajarkan untuk memiliki kemampuan belajar mandiri, mengembangkan rasa ingin tahu, dan mengakses informasi dengan bijak.
Terakhir, Kurikulum Merdeka bertujuan untuk mengembangkan kemampuan adaptasi siswa dengan memberikan keterampilan dan pengetahuan yang relevan dengan dunia nyata. Dengan pendekatan yang adaptif, siswa akan siap menghadapi perubahan yang terjadi di lingkungan sosial, ekonomi, dan teknologi.
Implementasi Kurikulum Merdeka adalah langkah yang tepat yang diambil pemerintah untuk mengatasi ketertinggalan dalam dunia pendidikan. Melalui pendekatan pendidikan yang lebih fleksibel dan adaptif, diharapkan terbentuklah generasi muda yang kreatif, inovatif, mandiri, dan siap menghadapi tantangan masa depan dengan kemampuan yang relevan dan adaptif. Oleh karena itu, sebagai guru, pelajar, orangtua, dan masyarakat umum, penting bagi kita untuk memberikan apresiasi kepada pemerintah.
Pendidikan harus terus melakukan inovasi seiring dengan perkembangan zaman agar negara kita tidak tertinggal di bidang pendidikan. Dalam konteks ini, Kurikulum Merdeka menjadi instrumen penting untuk memastikan bahwa generasi muda memiliki peluang untuk berkembang dan memberikan kontribusi positif dalam dunia yang terus berkembang. Dengan demikian, kita harus mendukung implementasi kurikulum ini dan memahami pentingnya perubahan dan penyesuaian dalam sistem pendidikan untuk mencapai kemajuan yang lebih baik.
Penulis: Moh Saiful Bahri, S.Pd. Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI