Mohon tunggu...
Hara Nirankara
Hara Nirankara Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Buku
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penulis Buku | Digital Creator | Member of Lingkar Kajian Kota Pekalongan -Kadang seperti anak kecil-

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Refleksi Ajaran Lia Eden Sebagai Sebuah Pengingat

11 April 2021   18:32 Diperbarui: 11 April 2021   18:47 646
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Manusia hidup di dunia ini tidak sendiri, tidak hidup hanya berdasarkan satu pemikiran dan kepercayaan. Manusia hidup dengan beraneka ragam suku dan budaya, bahasa dan warna kulit, ideologi dan teologi. Maka sudah seharusnya kita sadar, bahwa teramat egois jika kita memaksakan pemikiran kita untuk diterima oleh orang lain, dan menganggap sesat pendapat orang lain hanya karena berbeda dengan apa yang kita percayai.

Agama pada dasarnya tercipta karena zaman dahulu belum ada aturan yang jelas dan bersifat mengikat, banyak praktek pengorbanan yang dianggap tidak masuk akal, dan tercerai-berainya masyarakat pada saat itu. Adanya sebuah agama adalah sebagai sebuah pedoman dalam hidup bermasyarakat, pembeda antara benar dan salah, tentang keadilan, tentang hakekat dari manusia itu sendiri. Di dalam agama yang sangat banyak itu, tetap saja masing-masing agama mempercayai tentang adanya Tuhan walau namaNya berbeda-beda.

Yang penting adalah, setiap agama/kepercayaan mengakui adanya Tuhan. Dan hal itulah yang harus kita semua sadari, walau tiap agama/kepercayaan memiliki penafsiran yang berbeda-beda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun