Mohon tunggu...
Hara Nirankara
Hara Nirankara Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Buku
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penulis Buku | Digital Creator | Member of Lingkar Kajian Kota Pekalongan -Kadang seperti anak kecil-

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Spiritual Bonding: Episode 2 Karsa

7 Desember 2020   07:44 Diperbarui: 7 Desember 2020   08:01 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar oleh Hara Nirankara

Setelah sampai di kos, Aku membangunkan Alta yang sedang tidur untuk lekas menyantap bubur kacang ijo yang Aku beli. "[Mengusap rambutnya] Wake up my lil bro", ucapku. "[Membaringkan tubuh di kasur] Bangun Ta, Kay bawain bubur kacang ijo tuh", lanjutku. Dia pun akhirnya bangun, tapi nyawanya belum sepenuhnya terkumpul. "[Memandangiku] Wait a moment", jawabnya. "[Membuka dompet, memberikan kartu atm] Ntar ambil 2 juta, buat bayar tunggakan kuliahmu", ucapku. "[Menerima kartu atm] Katanya gak punya uang?", tanya Altair. "Kay abis kerja kan semaleman? Itu buat kamu bayar kuliah", jawabku. "Kay capek banget, ntar kalau mau keluar pintunya kunci aja", lanjutku.

Altair yang melihatku kelelahan, ia bangun dari tempat tidurnya dan memijiti kakiku, tanganku, dan juga kepalaku. Aku hanya bisa tersenyum melihat perhatian yang diberikan oleh Altair. "Lu kerja apaan sih kak?", tanyanya. Aku tidak berani menjawab pertanyaan yang mengerikan itu, karena Aku tidak ingin Altair membenciku jika tahu kalau Aku bekerja sebagai pelacur pria. "Nanti suatu saat Kay bakal kasih tau, tunggu saat yang tepat", jawabku. Pijitan Altair terasa enak, tak terasa Aku tertidur dengan cepat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun