Dalam tulisan ini saya ingin menegaskan bahwa saya sama sekali tidak merasa iri dengan mereka berdua, saya hanya menyoroti mereka yang membawa identitas agama namun justru memiliki salah satu sifat yang dilarang dalam Islam, yaitu Riya'.
Menurut saya post sekulerism saat ini berhasil mengahalu sekulerism yang selalu menekankan pemisahan agama dari urusan publik, namun sayangnya niatan yang menurut saya baik itu justru ternodai oleh perilaku hedonis para penggagasnya. Post sekulerism dalam pusaran hedonian akan semakin banyak bermunculan, dan jangan senang dulu, ada sesuatu yang lain yang mengikuti post sekulerism di Indonesia. Mereka adalah kelompok ekstrimis Islam yang berusaha menggantikan Pancasila dengan Khilafat, dan juga kembali menghidupkan Negara Islam Indonesia.
Mungkin bagi mereka yang berdakwah diiringi dengan kehodonisan tidak akan menyadari hal itu, dan orang-orang seperti saya yang sempat ribut dengan Taqy Malik pasti akan terus dimusuhi dengan berbagai alasan karena dikira melecehkan Islam. Padahal saya sendiri menyoroti pribadi mereka yang selalu menggunakan agama guna menuruti nafsu keduniawia, saya sama sekali tidak mempermasalahkan apakah kalian beragama atau tidak, berTuhan atau tidak, karena menurut saya, kemanusiaan tidak akan memandang apa agamamu, siapa nama Tuhan dan Nabimu, serta sukumu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H