Sampai saat ini saya masih bingung, kenapa banyak orang terutama teman-teman saya sendiri yang meremehkan saya? Kalau boleh sombong lagi, wawasan saya jauh lebih luas, relasi saya jauh lebih banyak, prestasi saya juga lebih banyak dari mereka.Â
Namun sayangnya, beberapa teman saya dengan entengnya meremehkan saya hanya karena saya tidak kerja di perusahaan orang lain.
Dunia ini teramat menyedihkan karena banyak dihuni oleh orang-orang bermulut setan yang memandang remeh seorang introvert, dan anehnya, ketika mereka diajak adu argumen tentang kepribadian atau edukasi yang lain, mereka selalu saja logical fallacy dengan menyerang secara personal lawan debat mereka.
Introvert bukanlah sebuah aib, dan kalian tidak perlu berkecil hati jika berkepribadian introvert, jangan gampang menyerah jika kalian belum bisa total dalam berinteraksi.Â
Belajarlah, kuatkan mental kalian sehingga kalian benar-benar layak diterima oleh orang lain. Introvert merupakan salah satu anugrah yang ada dalam diri kalian, harusnya kalian merasa beruntung, karena menjadi anti mainstream adalah hal yang sangat menyenangkan.
Jika kalian introvert, kalian tidak perlu pusing memikirkan omongan dari mulut-mulut setan yang membuat kepercayaan diri kalian menurun. Galilah potensi yang ada dalam diri kalian, jadikan Hillary Clinton dan Barack Obama sebagai motivasi kalian untuk membungkam mulut-mulut yang tidak tahu diri itu.
Dunia ini teramat luas, di luar sana masih banyak orang-orang yang peduli dan lebih menghargai diri kalian yang seorang introvert. Saya memang bukan orang hebat, bukan orang yang berguna. Tapi ingatlah saya sebagai seorang introvert, orang yang bisa mengenali diri sendiri, orang yang bisa menggali potensi yang ada dalam diri saya, orang yang selalu 'masa bodo' dengan rentetan omongan-omongan dari orang bermulut setan.
Siapapun kalian, entah introvert, bipolar, disabilitas, atau pengidap mental illnes yang lainnya, teruslah melangkah, gali setiap potensi yang ada di dalam diri kalian, tunjukan kepada orang-orang yang selalu memandang rendah diri kalian.Â
Butktikan kepada mereka semua, bahwa kalian juga layak menjadi manusia, bahwa kalian juga layak untuk dihargai dan dianggap ada.
"Suatu saat kita akan menghilang satu per satu, musnah satu per satu, dan terlahir kembali satu per satu. Teruslah melangkah kawanku, tidak ada yang tahu kita akan berakhir seperti apa." Hara Nirankara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H