Mohon tunggu...
Hara Nirankara
Hara Nirankara Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Buku
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penulis Buku | Digital Creator | Member of Lingkar Kajian Kota Pekalongan -Kadang seperti anak kecil-

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

(Menjadi) Introvert Bukan Aib!

6 November 2019   09:38 Diperbarui: 6 November 2019   14:00 2505
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi introvert (shutterstock)

“Orang dengan kepribadian introvert bukannya tidak bisa melakukan apa-apa, justru mereka bertanggung jawab, memiliki jiwa pemimpin, dan berwawasan luas.” 

Introvert merupakan salah satu bentuk kepribadian yang dimiliki oleh manusia, seorang introvert biasanya mengabiskan waktunya sendirian pada waktu-waktu tertentu ketika merasa jenuh dengan rutinitas yang dijalaninya. 

Ada banyak bentuk "me time" yang dilakukan oleh seorang introvert, namun rata-rata dari mereka memilih untuk membaca buku, mendengarkan musik di kamar, atau pergi ke tempat yang sejuk dan sepi.

Saya sendiri merupakan salah satu manusia dengan kepribadian introvert. Ketika saya sedang jenuh, biasanya saya pergi ke rumah saudara saya yang ada di desa dan bermain sendirian di sungai yang di sekelilingnya banyak bebatuan besar dan juga pohon-pohon.

Banyak yang mengira bahwa seorang introvert adalah orang yang anti sosial, pendiam, pemalu, cuek, dan yang lebih parah adalah, banyak orang meremehkan orang yang mempunyai kepribadian introvert. 

Benar memang, saya cepat bosan ketika berada di tengah keramaian, pribadi yang cuek bahkan ketika ada wanita cantik sekali pun, saya akan tetap cuek. 

Benar juga, saya merupakan pribadi yang pendiam dan pemalu, tetapi saya berubah menjadi pribadi yang sangat cerewet dan menyebalkan ketika sedang berkumpul dengan teman yang sudah akrab.

Dan masalah pemalu, dulunya saya memang pemalu, selalu nervous ketika harus melakukan interaksi sosial lebih dulu. Tetpai hal itu lambat laun berubah seiring bertambahnya usia dan semakin banyaknya pengalaman saya ketika merantau ke Jakarta. 

Namun jangan salah, tidak sepantasnya kalian meremehkan orang dengan kepribadian introvert. Kenapa? Hillary Clinton dan Barack Obama merupakan dua contoh manusia dengan kepribadian introvert.

Saya sendiri memang menolak ketika akan dijadikan ketua dalam kelompok KKN, tapi berhubung team saya 'ala kadarnya', terpaksa saya yang mengambil alih jabatan ketua walau sebenarnya saya sebagai sekertaris dalam kelompok itu. 

Saya yang introvert mencoba menempatkan posisi saya sebagai ketua dengan berdialog bersama warga, speech, dan berusaha friendly di depan anak-anak sekolah dasar.

Orang dengan kepribadian introvert bukannya tidak bisa melakukan apa-apa, justru orang dengan kepribadian introvert rata-rata adalah orang yang bertanggung jawab, memiliki jiwa pemimpin, dan juga berwawasan luas. 

Sedangkan di luar sana, banyak sekali orang yang meremehkan seorang introvert hanya karena "selalu sendirian". Saya ingin bercerita tentang pengalaman saya sendiri sebagai seorang introvert.

Selepas wisuda, tepatnya H+3, saya diterima pada sebuah perusahaan sebagai Quality Control Analyst, sebuah jabatan yang secara awam tidak mungkin bisa dipegang oleh seorang introvert karena harus mengaudit pekerjaan orang lain. 

Namun saya yang merasa tidak cocok dengan manajemen pada perusahaan itu, memilih untuk resign dan mulai fokus untuk menulis.

Basic saya dari dulu memang menulis, tetapi tuntutan mendapatkan pekerjaan kantoran datang dari Ibu saya. Teman-teman saya mengira bahwa saya yang pengangguran tidak memiliki banyak income, terlebih hasil dari menjual buku tidaklah besar. 

Beberapa bulan yang lalu, mantan sahabat saya berkata bahwa "jika buku saya diberikan kepada temannya yang seorang penulis, pasti buku saya akan dijadikan ganjelan kursi."

Kalimat itu teramat menyakitkan, tetapi saya berusaha sabar karena mantan sahabat saya itu merupakan pacar dari teman baik saya. Pengalaman mendapatkan peremehan bukan hanya sekali atau dua kali, tapi banyak hingga saya tidak bisa mengingat berapa kali "remehan" itu saya terima.

Tahukah kalian, terkadang saya ingin sekali bersikap sombong kepada orang yang meremehkan saya, dan terus saja menghujani pertanyaan sinis "sekarang kerja di mana?". Ingin sekali saya berkata kepada teman saya itu, "gaji saya lebih banyak dari gajimu jika aku mengambilnya sebulan sekali."

Sebagai bahan informasi, saat ini dipercaya oleh Ibu saya untuk mengurusi bisnis kuliner miliknya, dan saya sengaja mengambil honor sehari sekali. 

Jika diglobalkan, total pendapatan saya tiap bulan lebih dari 4 juta rupiah dan belum dtambah dengan royalti hasil menjual buku, sedangkan banyak dari teman saya yang rata-rata penghasilan per bulan sebesar 2,2 juta rupiah.

Sampai saat ini saya masih bingung, kenapa banyak orang terutama teman-teman saya sendiri yang meremehkan saya? Kalau boleh sombong lagi, wawasan saya jauh lebih luas, relasi saya jauh lebih banyak, prestasi saya juga lebih banyak dari mereka. 

Namun sayangnya, beberapa teman saya dengan entengnya meremehkan saya hanya karena saya tidak kerja di perusahaan orang lain.

Dunia ini teramat menyedihkan karena banyak dihuni oleh orang-orang bermulut setan yang memandang remeh seorang introvert, dan anehnya, ketika mereka diajak adu argumen tentang kepribadian atau edukasi yang lain, mereka selalu saja logical fallacy dengan menyerang secara personal lawan debat mereka.

Introvert bukanlah sebuah aib, dan kalian tidak perlu berkecil hati jika berkepribadian introvert, jangan gampang menyerah jika kalian belum bisa total dalam berinteraksi. 

Belajarlah, kuatkan mental kalian sehingga kalian benar-benar layak diterima oleh orang lain. Introvert merupakan salah satu anugrah yang ada dalam diri kalian, harusnya kalian merasa beruntung, karena menjadi anti mainstream adalah hal yang sangat menyenangkan.

Jika kalian introvert, kalian tidak perlu pusing memikirkan omongan dari mulut-mulut setan yang membuat kepercayaan diri kalian menurun. Galilah potensi yang ada dalam diri kalian, jadikan Hillary Clinton dan Barack Obama sebagai motivasi kalian untuk membungkam mulut-mulut yang tidak tahu diri itu.

Dunia ini teramat luas, di luar sana masih banyak orang-orang yang peduli dan lebih menghargai diri kalian yang seorang introvert. Saya memang bukan orang hebat, bukan orang yang berguna. Tapi ingatlah saya sebagai seorang introvert, orang yang bisa mengenali diri sendiri, orang yang bisa menggali potensi yang ada dalam diri saya, orang yang selalu 'masa bodo' dengan rentetan omongan-omongan dari orang bermulut setan.

Siapapun kalian, entah introvert, bipolar, disabilitas, atau pengidap mental illnes yang lainnya, teruslah melangkah, gali setiap potensi yang ada di dalam diri kalian, tunjukan kepada orang-orang yang selalu memandang rendah diri kalian. 

Butktikan kepada mereka semua, bahwa kalian juga layak menjadi manusia, bahwa kalian juga layak untuk dihargai dan dianggap ada.

"Suatu saat kita akan menghilang satu per satu, musnah satu per satu, dan terlahir kembali satu per satu. Teruslah melangkah kawanku, tidak ada yang tahu kita akan berakhir seperti apa." Hara Nirankara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun