Kalau tidak salah ingat, dulu waktu kecil saya pernah mendengar guru saya berkata, "Migrasilah kalian (rakyat Tiongkok) ke seluruh dunia, bekerjalah di sana, ciptakan penghasilan dari negara lain. Tapi setelah uang terkumpul, kembalilah pulang, bangunlah negara kalian dengan hasil dari negara lain."Â
Dan lihatlah, orang-orang Tiongkok hampir tersebar di negara manapun, mereka menjadi tenaga kerja asing, mengenyam pendidikan di negara lain, hingga berkarir di negara lain. Tapi mereka tidak melupakan identitas mereka sebagai rakyat Tiongkok, walau di luar sana mereka sering mendapatkan perlakuan rasis dari penduduk lokal.
Hemat saya, kenapa pemerintah tidak memotivasi rakyatnya agar bisa berkembang seperti Tiongkok? Saya tahu, pemerintah pasti sudah pernah melakukan itu. Tapi yang menjadi pertanyaan, sudah sesering apa? Pada kenyataanya malah rakyat Indonesia setiap harinya mengkonsumsi acara-acara nir faedah di televisi, pada kenyataannya malah rakyat Indonesia setiap harinya menghabiskan waktu produktifnya untuk hal-hal yang tidak penting dengan bermalas-malasan, dlsb.
Lalu, apa yang ingin saya sampaikan dalam tulisan ini? Teruntuk kalian semua yang masih terus berjuang agar mendapatkan pekerjaan namun tak kunjung diterima di perusahaan yang kalian tuju, jangan bersedih dan berkecil hati. Kenapa? Dunia ini teramat luas, dan dengan luasnya dunia, tentunya terdapat banyak sekali hal-hal yang perlu digali, dipelajari, dimanfaatkan, agar kalian mendapatkan income dan dapat melanjutkan hidup. Tidak ada yang salah dengan berdagang, karena dengan berdagang, artinya kalian menjadi bos bagi diri kalian sendiri.Â
Bicara masalah modal, setiap usaha pasti memerlukan modal, tapi jika kalian sudah niat, dengan modal berapapun pasti akan tetap bisa survive. Tidak perlu mempertahankan gengsi, karena jika kalian masih tetap menjujung tinggi gengsi, maka hidup kalian tidak akan pernah berubah. Coba lihat, banyak sekali anak-anak muda yang mulai berdagang, menyingkirkan gengsi mereka, misalnya dengan membuka angkringan.
 Ada juga penjual biting keliling yang menggunakan jas seperti pekerja kantoran, itu karena merupakan strategi marketing agar dagangan mereka laku. Dan apakah mereka gengsi? Tidak. Saya rasa banyak sekali contoh pemuda/i yang tidak lagi memikirkan gengsi dan memilih untuk berdagang demi menyambung hidup. Fakta membuktikan bahwa berdagang dalam skala kecil/menengah merupakan bidang usaha yang minim terkena efek inflasi/krisis moneter.
Sebagai penutup dalam tulisan ini, saya akan menekankan perihal gengsi. Tidak perlu terlalu selektif dalam mencari pekerjaan, karena saingan kalian teramat banyak. Tidak ada salahnya menurunkan gengsi kalian agar bisa tetap melanjutkan hidup tanpa bergantung pada warisan orangtua. Karena apa? Karena orangtua pasti akan mati, meninggalkan kalian walau kalian dalam keadaan sekarat sekalipun.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H