Dan kini wanita itu merasa menyesal karena telah memberikan sesuatu yang teramat berharga di hidupnya. Namun pada kenyataannya, wanita itu terus saja percaya, bahwa suatu saat sang pria akan meminangnya, membuatnya bahagia, membebaskan sang wanita dari sejuta lara yang selama ini tak pernah pergi dari hatinya.Â
Bodoh memang, seharusnya wanita itu jangan mudah terbujuk rayuan dari lelaki yang brengsek itu, karena seperti yang sudah saya katakan di atas, wanita itu setiap hari menahan kesakitan karena merindu.Â
Ya, merindu kepada sikap pria yang dulunya bisa membuat sang wanita yakin dan menaruh harapan kepadanya. Tapi di sisi lain, sang pria sangat mencintai kekasihnya, tetapi tidak pernah berani untuk berkata terus terang kepada sang wanita. Jika kalian berfikir pria itu hanya mempermainkan wanita yang tulus itu, salah, kalian teramat salah.Â
Sang pria tidak berniat sedikit pun untuk mempermainkan kekasihnya, karena sang pria begitu mencintai serta menyayanginya, tetapi tidak tahu harus bagaimana untuk menginterpestasikan yang ia rasa.
Pujaannya seorang sociopath, sociopath itu pandai merangkai kata-kata yang membuat banyak wanita jatuh cinta. Seorang sociopath yang seharusnya tidak mempunyai tempat di bumi, tidak layak mendapatkan cinta dari wanita yang telah tulus menerima segala kekurangannya. Di mana-mana sociopath selalu sama, selalu membuat orang lain menderita.Â
Tetapi tidak dengan pria yang satu ini. Walau dirinya menderita penyakit mental, ia sangat ingin meminang kekasihnya dan membuatnya bahagia. Tapi kini wanita itu sudah teramat menderita, menaggung segala kesakitan dan ketakutan akan sesuatu yang telah diberikan dulu.Â
Namun sepertinya wanita itu mencoba tegar dan berfikir positif, bahwa paranoid yang ada di kepalanya tidak akan pernah jadi kenyataan. Wanita itu terus saja percaya walau setiap harinya selalu menanggung kesakitan akibat merindu.Â
Coba kalian cari, mana ada wanita yang seperti dia, yang rela dipecundangi oleh seorang psikopat setiap harinya.Â
Dan wanita itu masih saja tegar, selalu tabah dalam menghadapi kesakitan yang tiap hari semakin parah. Tetapi kesakitan yang ia terima selalu kalah oleh keyakinannya akan sang pujaan hati.
Sedikit informasi yang aku terima tentang sang pria. Tapi yang pasti, kehidupan sang pria jauh dari kata sempurna. Sang pria juga memiliki kehidupan yang sangat miris, yang tak seorang pun tahu tentang kebenarannya.Â
Selama ini sang pria pura-pura bahagia di depan semua orang, tapi sungguh, cerita yang sebenarnya teramat menyakitkan. Hidup yang penuh dengan tekanan, cacian, sudah menjadi makanan pokok bagi sang pria. Namun dia sama sekali tidak menunjukan apa yang ia terima selama ini kepada semua orang.Â