Mohon tunggu...
HMKI
HMKI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Himpunan Mahasiswa Kearsipan Indonesia

HMKI (Himpunan Mahasiswa Kearsipan Indonesia) merupakan organisasi tingkat nasional ranah kearsipan. Saat ini tergabung atas 6 kampus yaitu UNDIP, UI, UB, UGM, Unpad, dan Polinema. Sebagai organisasi nonprofit, HMKI menjaga untuk mengembangkan potensi dan kemampuan diri dengan mengajak berproses dalam lingkungan dengan beragam kultur salah satunya dengan mengembangkan kemampuan menulis di Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bagaimana Memulai dan Manajemen Bisnis Sendiri? Mari Mengulik bersama HMKI

2 Mei 2023   06:27 Diperbarui: 3 Mei 2023   01:41 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada 30 Desember 2022 telah terlaksana kegiatan Talkshow terkait Finansial bertema "How to Start and Manage Own Small Business" dilaksanakan secara daring melalui live streaming instagram hmki.indonesia. Kegiatan ini merupakan program kerja FinanClass dari Divisi Eksternal dan Kewirausahaan (DEK) Himpunan Mahasiswa Kearsipan Indonesia (HMKI) yang bertujuan untuk memberikan pemahaman terkait finansial melalui sharing bersama narasumber muda dan inspiratif

Dengan narasumber yaitu Oktavia Elviyana Yuliani yang merupakan Owner Kripik Umbi Madu sekaligus saat ini masih berkuliah.

Mari menyaksikan kembali siaran manajemen bisnis dengan megakses instagram hmki.indonesia atau mengakses link: klik link berikut

Berikut ini sekilas terkait Talkshow Financlass Memulai Bisnis:

A. Banyak anak muda yang mulai terjun ke dunia bisnis. Bagaimana ceritanya awal mula merintis bisnis dan apa saja hambatan yang selama ini pernah dihadapi?

Jawab:

Awal mula terjun ke dunia bisnis pada tahun 2018 dan saat itu masih berusia 17 tahun. Singkatnya, orang tua menginginkan saya agar bisa membiayai sendiri segala keperluan setelah lulus sekolah. Hingga akhirnya memtusukan untuk bekerja sebagai kasir di bengkel mobil, tetapi hanya bertahan selama dua bulan saja. Hal itu melatarbelakangi Saya untuk mengembangkan bisnis orang tua yang sempat terhenti, yaitu keripik ubi madu. Dengan berbagai inovasi yang Saya buat, mulai dari penjualan secara door to door, peralatan yang kurang lengkap bahkan selama 3-4 bulan belum bisa menabung, hingga pernah dikomplain pelanggan. Namun, selang beberapa bulan, akhirnya bisa laku di pasaran. Kuncinya adalah Ketika ada kritikan, jangan marah, tetapi lakukan pelayanan terbaik.

B. Setiap bisnis pasti memiliki business model canvas (BMC). Untuk usaha yang kakak miliki, (Business Model Canvas) BMCnya seperti apa?

Jawab:

1. Segmentasi pelanggan, seperti jenis kelamin, usia, produk cocok untuk di daerah yang seperti apa, dsb;

2. Nilai produk, scontohnya adalah apakah produk yang kita miliki memiliki banyak competitor, memiliki keunggulan atau nilai yang beda dari produk lain, produk dapat menjawab permasalahan pelanggan, dsb;

3. Kanal distribusi contohnya reseller, dropshiper, agen, atau konsyinyasi ke retail modern;

4. Menjaga pelanggan, bisa dilakukan dengan meningkatkan kualitas pelayanan pelanggan, memberikan giveaway, diskon, atau garansi jika produk rusak;

5. Aktvitias usaha, misalnya seperti akun Instagram yang aktif dengan adanya konten promosi

6. Mitra kunci, seperti supplier bahan baku, nama retail, mentor bisnis, endorse, dll; dan

7. Struktur biaya yang meliputi bahan baku, biaya listrik, gaji karyawan, biaya promosi, biaya distribusi, biaya penyusutan alat, arus pemasukan, komisi jual limbah, biaya loyalitas, dll.

Suka duka dalam berbisnis?

Untuk Sukanya, seperti omset yang melebihi target, pelanggan puas, Dukanya

pasti ada, seperti target omset kadang tidak sesuai, adanya retur barang, pelanggan

complain mengkritik dengan pedas, dan masih ada hujatan lainnya.

C. Bagaimana caranya konsisten dalam berbisnis?

Jawab:

Harus mau telaten dan jangan menunda untuk mengambil kesempatan yang ada. Jika satu kesempatan ditutup, maka masih banyak kesempatan yang lain. Bisnis pasti memiliki titik jenuh dan apabila hal tersebut terjadi, salah satu hal yang bisa dijadikan penyemangat adalah omset yang tinggi jika kita mau lebih berusaha dan senyuman dari pelanggan yang puas dengan produk kita. Sebuah bisnis pasti ada jauh bangunnya dan persiapan mental perlu dilatih sejak dini.

D. Bagaimana caranya agar kita bisa bersaing dengan kompetitor?

Jawab:

Ambil permasalahan yang ada di pesaing, misalnya pelayanannya kurang baik, rasanya kurang sesuai dengan selera konsumen. Ibaratnya adalah dengan melakukan sistem "ATM" (amati, tiru, dan modifikasi).

E. Mengapa memilik keripik ubi madu? Apakah peluangnya besar di Kebumen?

Jawab:

Untuk competitor tidak ada karena hanya Saya sendiri dan dari segi pelanggan cukup banyak. Namun, untuk pembelian bahan baku Saya mengambil dari luar kota.

"Usaha itu from zero to hero. Semua yang besar berawal dari yang kecil dan harus berani memulai. Telaten dan mau ambil banyak kesempatan adalah kunci utama serta harus tahan dengan kritik dan saran yang pedas, justru dari kedua hal tersebut malah membuat bisnis kita semakin berkembang" - Via, Owner Keripik Ubi Madu @keripikmasluqman.id

Berikut ini pengurus inti dari kegiatan ini:

Project Officer: Eka Nur Setya

Acara: Mahira Agda dan Narocha

MC: Nur Indah Permata Suradi

………………………………………………………………….

Himpunan Mahasiswa Kearsipan Indonesia

Kabinet Sinergi Berkelanjutan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun