Pertumbuhan ekonomi ini memerlukan sekitar Rp 5800 - 5900 triliun, yang mayoritas didukung oleh sektor privat. Investasi domestik akan terus meningkat, dan sektor pariwisata juga dapat pulih secara bertahap. Sektor industri pun ditargetkan untuk tumbuh hingga 5%, sehingga tenaga kerja yang terserap sebanyak 18.4 juta orang. (World Bank, 2021).Â
Apabila semuanya berjalan sesuai rencana, akan memungkinkan pemulihan yang kuat pada tahun 2021. Hal ini akan memiliki dampak positif yang nyata terhadap realisasi investasi di Indonesia, dan memajukan Ease of Doing Business (EoDB) IndonesiaÂ
 TINGKAT EASE OF DOING BUSINESS (EODB) INDONESIAÂ
Penjelasan, Tujuan, dan Indikator Ease of Doing Business di IndonesiaÂ
Ease of Doing Business atau EoDB merupakan sebuah indeks yang dibuat oleh Bank Dunia untuk menentukan peringkat kemudahan berbisnis di tiap-tiap negara. EoDB juga menjadi indikator kemudahan berbisnis yang dibuat oleh Bank Dunia. EoDB menghasilkan dua ukuran agregat yaitu skor kemudahan berbisnis dan peringkat kemudahan melakukan bisnis. Penentuan peringkat ini dinilai dari sepuluh indikator yang telah ditetapkan oleh Bank Dunia yaitu Memulai Usaha; Perizinan terkait Mendirikan Bangunan; Penyambungan Listrik; Pendaftaran Properti; Akses Perkreditan; Perlindungan terhadap Investor Minoritas; Pembayaran Pajak; Perdagangan Lintas Negara; Penegakan Kontrak; Penyelesaian Perkara Kepailitan (Kementrian Investasi, 2020).Â
Kondisi EoDB di IndonesiaÂ
Pada tahun 2020 EoDB Indonesia menempati urutan negara ke-73 dengan sebelumnya berada pada peringkat ke- 91 pada 2017. Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan posisi ini stagnan dalam tiga tahun terakhir. Febrio mengatakan dibutuhkan reformasi yang progresif untuk menaikkan peringkat EoDB Indonesia diantaranya pada perizinan, hukum, dan perpajakan. Indikator untuk memulai bisnis misalnya, Indonesia ada di peringkat 140. Kemudian dalam penegakan kontrak berada di posisi 139, perdagangan antarnegara di peringkat 116, persetujuan untuk izin pembangunan di peringkat 110, dan pendaftaran properti di peringkat 106 (Kementrian Investasi, 2020).Â
Dampak Vaksinasi terhadap EODB dan Prospeknya Setelah PandemiÂ
Vaksinasi yang dijalankan di Indonesia dapat membantu meningkatkan herd immunity sehingga memberikan pengaruh ke aktivitas bisnis. Aktivitas bisnis dapat berjalan kembali di tengah pandemi yang nantinya akan menjadi salah satu indikator untuk meningkatkan peringkat EODB Indonesia. Berdasarkan Laporan Perekonomian Indonesia oleh Bank Indonesia (2020), percepatan vaksin dapat memengaruhi kecepatan prospek pemulihan ekonomi Indonesia 2021 dan kedepannya termasuk aktivitas bisnis dengan beberapa kebijakan yang saling menguatkan.Â
Kebijakan-kebijakan yang dapat mempercepat prospek pemulihan ekonomi diantaranya: (1) pembukaan sektor-sektor produktif dan aman; (2) percepatan realisasi fiskal; (3) meningkatkan kredit perbankan dari sisi permintaan dan penawaran; (4) keberlanjutan stimulus moneter dan makroprudensial; dan (5) percepatan digitalisasi ekonomi dan keuangan, khususnya pengembangan UMKM (Bank Indonesia, 2020). Selain itu, adanya perbaikan ekspor dan pembangunan infrastruktur dapat mendorong kinerja investasi semakin membaik. Perbaikan iklim berusaha juga akan menopang perbaikan investasi dengan mengimplementasikan UU Cipta Kerja. Selanjutnya, sejalan dengan perbaikan ekspor dan permintaan domestik, impor diperkirakan akan tumbuh positif serta seluruh lapangan usaha diprakirakan terjadi perbaikan kinerja (Bank Indonesia, 2020). Oleh karena itu, akselerasi vaksin dapat mendorong realisasi pemulihan ekonomi dan meningkatkan peringkat EoDB di Indonesia.
PENUTUP