Menurut Eko Listiyanto, Wakil Direktur INDEF (CNN, 2021), target pertumbuhan ekonomi Presiden Jokowi tahun 2022 sebesar 5,0% - 5,5% tidak realistis dikarenakan ketidakpastian pandemi serta keharusan untuk menggenjot ekonomi dari berbagai sektor, yang merupakan tantangan besar secara makro.Â
Percepatan distribusi vaksin, pemastian testing yang memadai, serta pertahanan dukungan moneter dan fiskal akan secara signifikan memulihkan ekonomi Indonesia, dan melancarkan EoDB. Akan tetapi, adanya kesulitan dan tantangan dalam sistem dan prosedur vaksinasi massal, dapat menghambat rencana optimis ini. Sehingga, esai ini akan membedah perkembangan vaksinasi di Indonesia, pemulihan ekonomi, serta dampaknya terhadap indeks EoDB Indonesia.
PERKEMBANGAN VAKSINASI INDONESIA
Vaksinasi Sebagai Solusi Penurunan COVID=19
Pandemi COVID-19 masih menghantui seluruh masyarakat dunia hingga saat ini, termasuk Indonesia. Pemerintah sendiri mengupayakan berbagai cara untuk menekan angka kematian dan pasien yang terpapar virus COVID-19. Salah satu upaya yang pemerintah lakukan adalah dengan memberikan vaksinasi COVID-19 kepada masyarakat. Hal ini dilakukan guna mengurangi jumlah pasien yang terpapar virus COVID-19.Â
Vaksinasi bertujuan untuk membuat sistem kekebalan tubuh seseorang mampu mengenali dan dengan cepat melawan bakteri atau virus penyebab infeksi. Sedangkan tujuan yang ingin dicapai melalui vaksinasi adalah berkurangnya angka kesakitan dan angka kematian yang disebabkan virus COVID-19. Meskipun tidak dapat melindungi 100%, vaksinasi dapat memperkecil kemungkinan terjadinya gejala yang berat dan komplikasi yang disebabkan oleh virus, vaksinasi juga dilakukan untuk mendorong terbentuknya herd immunity atau kekebalan kelompok.
Perkembangan Vaksinasi di Indonesi
 Pemberian vaksin di Indonesia untuk vaksinasi pertama per 20 Agustus 2021 mencatat sebanyak 56.504.055 warga berhasil mendapatkan vaksin. Sedangkan vaksinasi ke-2 berada di angka 30.753.137 dari target sasaran vaksinasi nasional sebanyak 208.265.720 warga. Sasaran vaksinasi meliputi tenaga kesehatan, masyarakat lanjut usia, petugas publik, masyarakat rentan dan masyarakat umum, usia 12-17 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa 27 dari 100 masyarakat Indonesia telah mendapatkan 1 dosis vaksin COVID-19 (Satgas Covid-19, 2021).Â
Selain itu, vaksinasi yang diberikan kepada penyandang disabilitas adalah vaksin Sinopharm yang merupakan hibah dari Uni Emirat Arab (UEA). Targetnya, sebanyak 225 ribu penyandang disabilitas menerima vaksin pada Oktober 2021. Kementerian Kesehatan (2021) juga menginstruksikan vaksinasi kepada ibu hamil dengan menganjurkan tiga jenis merek vaksin yaitu Pfizer dan Moderna yang merupakan vaksin dengan platform mRNA dan vaksin platform inactivated merk Sinovac. Pemberian vaksinasi kepada ibu hamil dilakukan dibawah monitor dokter pemeriksa kehamilan dan ditinjau secara lebih mendetail.
Vaksinasi DIlihat dari Sisi Supply & Demand