Mohon tunggu...
Hari Listrik Nasional PLN
Hari Listrik Nasional PLN Mohon Tunggu... Karyawan -

Akun resmi yang menayangkan hasil artikel pegawai PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero dalam kegiatan blog competition "Kerja Nyata Terangi Negeri". Email: hln71@kompasiana.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sungguh Indahnya Bila Menerangi Negeri

25 Oktober 2016   14:57 Diperbarui: 25 Oktober 2016   15:18 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Semasa duduk dibangku kelas I SMA dulu, kalau ada orang menanyakan cita – cita saya, menjadi pegawai PLN bukan cita-cita saya. Saya lebih memilih profesi lain. Hal ini dikarenakan saya takut listrik. Kalo bahasa Sibolga, Tapanuli Tengah bilang “ bekko takontak kok bamain listrik ”. Yang artinya awas korslet kalo bermain listrik. Karena masyarakat di tempat saya pada umumnya hanya kenal pegawai PLN yakni mereka yang suka manjat tiang listrik atau sering disingkat dengan BUPATI   ( Buruh Panjat Tiang ). Akan tetapi, seiring berjalannya waktu, saat – saat masa sekolah akhir, yakni kelas III, tiba – tiba PLN membuka lowongan pekerjaan bagi siswa berprestasi. Kebetulan sekolah saya mendapat kiriman surat tersebut. Saya berniat mengikuti lamaran itu karena saya penasaran dengan surat itu,  ingin membuat orang tua saya bangga dan saya belum memutuskan untuk melanjutkan kuliah pada saat itu dikarenakan sesuatu hal. Saya mengumpulkan teman – teman saya yang berprestasi lainnya lalu kami mengikuti ujian lamaran tersebut

Berkat kerja keras dan doa kami, saya dan tiga orang teman saya dari sekolah lulus. Kami pun disekolahkan di Udiklat Padang selama setahun termasuk OJT ( On Job Training ). Tepat 1 Oktober 2009, saya menerima SK dan memiliki status yang sah sebagai pegawai PLN dan pengalaman menerangi negeri pun dimulai.

Saya ditempatkan di PLTA Sipansihaporas. Sebuah pembangkit listrik yang berada di Pembangkitan Sumatera Utara ( KITSBU ), Sektor Pembangkitan Pandan. Saya bertugas sebagai operator pada control room PLTA Sipansihaporas selama 5 tahun. 01 Sepetember 2014, saya menerima SK mutasi jabatan, menjadi JE ( Junior Engineering ) Pemeliharaan Listrik sampai saat ini pada PLTA yang sama.

Apapun yang kita lakukan, dimana pun itu, akan ada hal – hal yang tidak bisa kita lupakan. Beberapa hal yang sudah saya alami selama bekerja, listrik ternyata sangat penting. Listrik dihasilkan oleh pembangkit listrik. Seperti di Indonesia, salah satunya adalah PLTA Sipansihaporas. PLTA Sipansihaporas berdaya 50 MW ( 50.000.000 watt ) dan prioritas pada peak load. PLTA ini bertipe cascade dan run of river yang memanfaatkan tiga air sungai utama. Curah hujan sangat mempengaruhi pola operasi PLTA Sipansihaporas ini. PLTA dapat beroperasi bukan Cuma pada peak load tapi juga base load apabila kondisi hujan dan volume air tetap mencukupi elevasi bendungan. PLTA sangat menginginkan volume air di bendungan selalu mencukupi agar unit selalu beroperasi.  

Makanya pegawai PLN tidak pernah menginginkan adanya pemadaman listrik. Sebab kalau listrik padam, sia – sia jualah air yang digunakan untuk mengoperasikan pembangkit tersebut. Coba bayangkan, PLTA beroperasi, tapi listrik yang dikeluarkan tidak dipakai? Bagi pegawai PLN, khususnya PLTA, jangankan setetes air, setetes embun pun sangat berharga. Maka untuk itu, sebagai operator, saya wajib mengoperasikan unit dengan aman dan handal, sehingga tetap beroperasi dan mengasilkan listrik untuk siap dialirkan ke jaringan transmisi lalu ke konsumen oleh distribusi. Sebab PLTA terdiri atas peralatan utama dan peralatan bantu. Selama unit operasi kinerja dari masing – masing peralatan harus tetap dijaga agar operasi unit tidak terganggu. Sama halnya dengan sepeda motor yang sedang kita gunakan, agar tetap berjalan dengan mulus, si pengendara harus memperhatikan kondisi bensinnya, oli, baterai, lampu, dll.

Untuk menjaga kehandalan unit, serta memanfaatkan air dengan maksimal, saya dan teman – teman operator lainnya juga melakukan monitoring unit. Monitoring ini dilakukan dengan membawa logsheet dan turun ke PH ( Power House ). Power house merupakan bangunan tempat unit trubin – generator beroperasi. PH PLTA SIpansihaporas bergabung dengan control room, bertipe semi undergorund. Tiga lantai undergorund, dan Tiga lantai lagi upperground. Turun ke PH melakukan :

  • Inspeksi visual
  • Input data logshhet

Selama unit beroperasi, itu tetap dilakukan tiap jamnya. Saat melakukan monitoring unit di atas, dibutuhkan konsentrasi yang penuh. Kondisi PH boleh dikatakan menantang, sebab undergorund dan itu sangat terasa apabila kami monitoring pada malam hari. Kalau tidak konsentrasi dan hati – hati kami bisa merasakan suara kejutan pompa dan kompresor yang bekerja secara otomatis. Efeknya lumayan membuat terkejut dan kontraksi jantung meningkat, keringat pun bermunculan satu per satu.  Walaupun kami sudah mengetahui hal – hal tersebut, akan tetapi konsentrasi itu tetap dijaga demi keamanan kami.

Lain halnya kalau standby di control room, kami tetap menjaga komunikasi yang baik. Komunikasi internal dan eksternal. Komunikasi internal merupakan komunikasi sesama pegawai PLTA dan karywan lain, seperti satpam, antara Unit 1 dan Unit 2, control room dan tim har. Komunikasi eksternal yaitu komunikasi antar unit dengan pihak luar, seperti UPB, GI, dan pembangkit lain, seperti PLTU Labuhan Angin.

Keaktifan dan kesigapan seorang operator memang sangat dibutuhkan apabila saat terjadinya torubleshooting pada unit itu sendiri atau jaringan. Tak terbayangkan jika saat terjadi gangguan, komunikasi yang baik tetap dijaga, panggilan radio tak  henti – hentinya berbunyi, disertai PLC dan HP. Hal ini terjadi karena semua pihak PLN, tidak menginginkan adanya troubleshooting. Bahkan, kalaupun hal itu tidak terhindar lagi, misalnya seperti gangguan alam, maka diusahakan trubleshooting itu cepat teratasi dan unit harus tetap beroperasi. Oleh karena hal inilah makanya operator harus aktif dan tetap menjaga komunikasi yang baik, jelas ketika diminta data unit. Belum lagi melakukan patrol check terhadap peralatan utama dan peralatan bantu yang harus dilakukan juga dengan konsentrasi full. 

Sebab apabila salah melakukan keputusan yang berakibat fatal dengan salah menekan tombol atau salah mengopoperasikan peralatan, akibatnya akan fatal. Saat –saat seperti inilah terkadang waktu makan harus cepat, saat makan juga mata harus jeli melihat monitor, dan selalu siap mendengar panggilan. Bahkan telponan dengan sang kekasih juga harus off. Memang kondisi ini tidak selamanya terjadi. Akan tetapi, hal ini yang paling tidak diinginkan, khusunya semua pegawai PLN di negeri ini. Dengan beroperasinya unit secara terus – menerus, target kinerja, seperti CF ( Capacity Factor ) akan tercapai. Inilah yang harus dipertahankan seorang operator pembangkit listrik.

Sama halnya sebagai JE Pemeliharan Listrik pada PLTA Sipansihaporas atau sering disapa dengan Harlis ( Pemeliharaan Listrik ), saya tetap menerapkan konsentrasi, semangat dan keaktifan yang saya lakukan selama menjadi operator. Tak terasa saya sudah 2 tahun berpindah dari operator. Sedih???? Sudah pasti, karena operator merupakan tenaga kerja berharga pembangkit listrik dan saya bangga akan hal itu. Namun saya kembali beraktifitas dengan semangat, sebab menerangi negeri ini bukan hanya dengan satu cara, melainkan banyak cara atau hal – hal baru yang harus kita ketahui.

Kalau operator bertugas mengoperasikan turbin-generator dengan aman dah handal, harlis bertugas sebagai tim pemeliharaan. Sesuai namanya, tim pemeliharaan, harlis bertugas untuk maintenance peralatan yang terdapat di PLTA Sipansihaporas, khususnya peralatan elektrik. Pada PLTA Sipansihaporas terdapat tiga tim har, yakni harmes ( har mesin ) maintenance bagian mekanik, harsip ( har sipil ) maintenance bagian sipil dan harlis ( har listrik ) maintenance bagian listrik, dan sayalah salah satu tim harlis tersebut. Ketiga tim har dibawahi satu supervisor yang disebut supervisor pemeliharan. 

Meski ketiga har tersebut berbeda bagian, namun untuk setiap gangguan atau masalah yang terjadi pada unit, semua sama – sama bekerja dan bersatu untuk berupaya agar gangguan cepat teratasi dan unti kembali beroperasi. Gak terbayangkan bagaimana rasanya pacaran atau memiliki suami/istri sebagai pegawai PLN khususnya tim har????? Peralatan pembangkit listrik aja dipelihara, apalagi anda!!!. Sudah menjadi tugas dan tanggung jawab saya memelihara peralatan baik dalam kondisi normal maupun abnormal.

Kondisi normal kami melakukan pemeliharaan, saat unit operasi maupun tidak. Kegiatan yang kami lakukan adalah pemeliharaan rutin ( preventive maintannace ) dan non-rutin                                           ( corrective maintance ). Kegiatan ini bertujuan agar mempertahankan life time dari peralatan. Data dan hasil kegiatan dimuat dalam laporan bulanan, dilaporkan ke atasan saat daily meeting atau weekly meeting.

Seringnya terdapat kondisi abnormal pada peralatan pembangkit listrik, membuat kami harus betul – betul fit dan mengetahui peralatan yang diperlukan untuk mengatasi kondsii tersebut. Hujan, panas terik, bukan menjadi halangan. Yang berada dalam benak kami sebagai tim har adalah bekerja demi menerangi negeri ini dengan cara mempertahankan kondisi perlatan pembangkit agar beroperasi aman. Kalau negeri ini sudah terang, otomatis listrik di rumah kami juga tetap menyala, keluarga dan teman – teman kami juga pasti bahagia, kita semua bahagia. Sebab motto kami adalah electricity for a better life, yakni listrik untuk kehidupan yang lebih baik.

PLTA Sipansihaporas kondisi aman??? Operasi long ( terus menerus )??? CF meningkat??? Bukan berarti sudah aman, akan tetapi kami harus kondisi ready selalu. Baik itu saat berada di rumah, maupun di kantor. Sebab gangguan itu tidak tahu kapan datang. Gangguan itu ada bisa kapan saja. Dan kami sudah siap untuk itu. Tidur di rumah pada malam hari, telinga harus tetap jeli mendengarkan handphone yang berdering untuk panggilan saat gangguan datang. Inilah semangat kami, sebagai tim har. Semangat ini harus dirasakan ditempat lain juga. Saya sering harus berangkat ke luar kota, antar kabupaten, untuk membantu teman – teman yang berada di PLTM tersebar. Sektor Pembangkitan Pandan membawahi PLTA Renun, PLTA Sipansihaporas dan Delapan unit PLTM Tersebar. 

PLTM ini ada yang jauh dari pemukiman, sinyal handphone susah, jaraknya menempuh satu malaman dari rumah tempat saya tinggal. Yang lebih parahnya lagi masalah konsumsi. Karena pelosoknya, PLTM tidak terdapat rumah makan atau tempat jajan sekitarnya. Maka dari itu kami harus mempersiapkan bekal sendiri, dengan belanja dari pasar setempat untuk dibawa ke sana. Jadwal ke PLTM bukan sehari atau dua hari, minimal seminggu dan saya pernah tiga minggu. Namun semua itu saya jadikan tantangan berbuat baik terhadap negeri ini. Sebelum berangkat ke PLTM , saya selalu sempatkan berdoa bersama keluarga saya, istri saya, supaya saya tetap dalam kondisi sehat pulang ke rumah. Istri saya selalu siapkan selimut, buat kehangatan di sana, hehehe.

Maintenance atau pemeliharan pada PLTM pada umumnya sama dengan PLTA Sipansihaporas. Yang membedakan adalah cuman teknis dilapangan. PLTM harus membutuhkan work hard, sebab ada yang peralatannya sudah lama, jadi harus hati – hati dalam maintenance. Jenis peralatan dan sistem yang berbeda dengan PLTA juga membuat saya harus belajar lebih banyak lagi demi menambah pengalaman. Di PLTM saya lebih dituntut untuk bersabar dan tetap tenang, sebab terkadang jadwal istirahat harus tertunda karena memang pekerjaan itu wajib selesai, tidak bisa gantung. Solid dan team work tetap harus kami jaga.

Bukan hanya di unit – unit Sektor Pembangkitan Pandan, di luar sektor pun saya pernah ditugaskan untuk membantu masyarakat, saudara/saudari kita di Kabupaten Nias. Kabupaten Nias merupakan  salah satu kabupaten yang beribukotakan Gunung Sitoli. Kabupaten ini juga disebut kabupaten tetangga dari Kabupaten Tapanuli Tengah. Kedua kabupaten ini dipisahkan oleh laut. Nah, bulan  April 2016 lalu, saya bersama teman – teman dari tim har PLTA dan OPHAR sektor ditugaskan ke sana untuk membantu memulihkan Kabupaten Nias yang telah padam total kurang lebih seminggu dikarenakan sesuatu hal. Kami diutus mewakili Sektor Pandan untuk menghidupkan Kabupaten Nias. 

Masing – masing sektor dari seluruh Indonesia juga turut hadir di sana, membawa personil dan peralatan masing – masing, seperti portable genset, dsb. Perjalanan ditempuh satu malaman dengan menggunakan kapal laut. Rencana kami ke sana kurang lebih sebulan. Panggilan ini saya anggap perintah dari Yang Maha Kuasa untuk saling membantu dan mengasihi sesama. Saya pun berangkat dengan harapan cepat kembali dengan selamat. Padahal saat itu, saya sudah mempersiapkan semuanya untuk pernikahan saya yang akan berlangsung bulan depannya.

Selama berada di Kabupaten Nias, kami membantu rekan – rekan PLN Area Nias dalam rangka mewujudkan Kabupaten Nias terang benderang. Mendengarkan instruksi dan menjalankan perintah dari koordinator PLN Area Nias, adalah tugas kami. Puji Tuhan, seminggu di Kabupaten Nias, kami selesai dan kembali dengan selamat.

Bekerja demi menerangi negeri adalah hal yang sangat luar biasa yang bisa dirasakan oleh kita dan orang lain. Electricity for a better life, yang berarti listrik untuk kehidupan yang lebih baik. Tetap semangat, pantang menyerah dan selalu berkarya. Sekecil apapun itu karya kita, jangan pernah kita abaikan. Lakukanlah. Karya menerangi negeri bukan harus karya yang besar, mulailah dari karya yang terkecil, dari diri sendiri. Kemudian bawa dalam doa, pasti semua orang bisa merasakan cahaya terang. Salam dari saya, Boy Sinaga, pegawai PLTA Sipansihaporas, PLN Sektor Pembangkitan Pandan, KITSBU, Sumatera Utara.

PLN....JAYA!!!

BEKERJA...BEKERA...BEKERJA...!!!

FB : Boy Si Naga Tampan

Twitter : Boy of ByDy :) 4ever

Blog : https://boykesinaga.blogspot.co.id

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun