Mohon tunggu...
Hizkia RonaldusSilalahi
Hizkia RonaldusSilalahi Mohon Tunggu... Guru - Tidak ada perjuangan yang sia-sia, maka tetap lah lakukan yang terbaik yang bisa dilakukan

Tidak ada perjuangan yang sia-sia, maka tetap lah lakukan yang terbaik yang bisa dilakukan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kepala Sekolah dan Guru

5 Mei 2019   20:09 Diperbarui: 5 Mei 2019   20:42 1137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sekolah adalah lembaga pendidikan yang merupakan jalur pendidikan yang sifatnya formal. Sekolah formal terdiri dari Sekolah dasar (SD), Sekolah menengah pertama (SMP), Sekolah menengah atas/kejuruan (SMA/K).

Undang-undang nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, Jalur pendidikan adalah wahana yang dilalui peserta didik untuk mengembangkan
potensi diri dalam suatu proses pendidikan yang sesuai dengan tujuan pendidikan.

Sekolah merupakan suatu lembaga pendidikan yang memiliki unsur-unsur yang saling keterkaitan. Sekolah akan berjalan dengan baik apabila unsur-unsur tersebut berjalan dengan baik dan seiringan.
Apa saja unsur-unsur tersebut?...

Unsur-unsur Sekolah

Proses pendidikan yang di selenggarakan di sekolah dapat berjalan dengan baik, tidak terlepas dari unsur-unsur yang terdapat di sekolah.
Adapun unsur-unsur sekolah adalah sebagai berikut:

1. Kepala sekolah
Berdasarkan peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 6 Tahun 2018, Kepala Sekolah adalah guru yang diberi tugas untuk memimpin dan mengelola satuan pendidikan yang meliputi taman kanak-kanak (TK), taman kanak-kanak luar biasa (TKLB), sekolah dasar (SD), sekolah dasar luar biasa (SDLB), sekolah menengah pertama (SMP), sekolah menengah pertama luar biasa (SMPLB), sekolah menengah atas (SMA), sekolah menengah kejuruan (SMK), sekolah menengah atas luar biasa (SMALB), atau Sekolah Indonesia di Luar Negeri.
Sekolah akan berjalan baik atau buruk, tergantung kepada pimpinan sekolah tersebut yaitu kepala sekolah. Keberlangsungan sekolah akan berjalan seturut dengan kebijakan-kebijakan yang akan dikeluarkan oleh kepala sekolah.

2. Guru
Berdasarkan peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 6 Tahun 2018, Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, serta menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini, jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
Berdasarkan peraturan tersebut, maka gurulah yang memiliki jalur secara langsung kepada siswa, guru memiliki peran yang sangat penting bagi siswa, baik buruknya siswa itu akan tergantung kepada sosok seorang guru.

3. Siswa
Siswa merupakan anak didik yang berhubungan langsung dengan guru, yang menerima pembelajaran yang diberikan oleh guru di lingkungan sekolah. Siswa salah satu unsur yang tidak terlepas dari sekolah.

4. Peraturan sekolah
Agar sekolah dapat berjalan dengan baik, maka perlu adanya rambu-rambu yang harus ditaati oleh guru dan siswa. Rambu-rambu itu adalah peraturan sekolah yang telah disusun dan disepakati bersama oleh orang tua dan kepala sekolah maupun guru.

5. Saran dan prasarana
Kegiatan belajar mengajar akan berjalan dengan efektif apabila sarana dan prasarana yang mendukung yang akan menciptakan suasana nyaman bagi siswa dan guru. Apa sajakah itu?...
Misalnya : meja, kursi, papan tulis, perpustakaan, laboratorium, kelas, kantor guru, toilet guru dan siswa, kantin, dll.

Dari unsur-unsur tersebut, yang memiliki peran penting untuk keberlangsungan sekolah adalah hubungan kepala sekolah dengan guru. Baik atau buruknya sekolah itu akan tercermin dari hubungan yang terjadi antara kepala sekolah dengan guru.

Hubungan Kepala Sekolah Dengan Guru

Hubungan kepala sekolah dengan guru sangatlah penting. Kepala sekolah adalah pimpinan yang bertanggung jawab dan yang membuat suatu peraturan agar keberlangsungan sekolah berjalan dengan baik, sedangkan seorang guru sebagai eksekutor dari peraturan yang di buat oleh kepala sekolah.

Hubungan ini sangat lah penting, komunikasi yang baik antara kepala sekolah dengan guru akan memberikan efek yang positif bagi sekolah.

Namun sering kali, tangan besi dari seorang kepala sekolah cenderung membuat efek yang negatif bagi keberlangsungan kehidupan sekolah.

Motivasi yang tinggi agar sekolah yang dipimpinnya dapat berkembang dan mempunyai eksistensi diluar sekolah, cenderung mengabaikan guru.

Tekanan demi tekanan pun harus dihadapi oleh guru, harus melaksanakan perintah yang diberikan oleh kepala sekolah, yang akhirnya membuat guru terbebani dan membuat lupa akan tugas utama untuk mengajar.

Akibat hal yang seperti itu, mengakibatkan guru akan mengorbankan siswa demi tuntutan atau tugas yang diberikan oleh kepala sekolah.

Sering sekali kita jumpai kepala sekolah yang tidak disukai oleh guru atau yang bertentangan dengan guru. Contohnya: persoalan tugas yang dibebankan terlalu berat, peraturan yang mengekang guru namun kepala sekolah bisa melanggarnya, bahkan kekerasan perbal kadang terjadi terhadap guru yang dilakukan oleh kepala sekolah.

Keharmonisan antara kepala sekolah dan guru yang hilang, akan mengakibatkan adanya kubu-kubu ditingkatan guru. ada yang pro dengan kepala sekolah dan ada yang kontra dengan kepala sekolah.

Apabila hal ini terus berlangsung, maka yang menjadi korban adalah siswa. Guru pun akhirnya akan acuh tak acuh terhadap siswa. Dan mungkin saja siswa yang akan menjadi tempat pelampiasan emosi guru apabila konflik antara guru dan kepala sekolah terus berlangsung.

Kepala Sekolah Yang Bijaksana

Kebijaksanaan seorang kepala sekolah sangatlah dituntut untuk kemajuan dan keberlangsungan sekolah.
Kepala sekolah harus dapat menyikapi dan pekah atas segala situasi yang terjadi di lingkungan sekolah, termasuk memahami keadaan anggotanya yaitu guru disekolah yang dipimpinnya.

Situasi nyaman dan tanpa tekanan harus dapat diciptakan oleh kepala sekolah. Guru akan menaburkan senyum kepada siswa yang akan di-didiknya apabila guru tersebut juga mendapatkan senyum dari pimpinan yaitu kepala sekolah.

Kepala sekolah yang bijaksana disaat kepala sekolah berjalan di atas Rel yang telah di ciptakan, yaitu peraturan sekolah yang disepakati bersama.
Agar kepala sekolah dapat tegas terhadap peraturan ada apabila kepala sekolahlah yang terlebih dahulu melakukannya. 

Sehingga, pada saat menegur guru yang tidak melaksanakannya tidak ada alasan untuk guru membantah dan itu pun harus menegur ditempat yang tepat tidak ditempat umum, misalnya di kantor kepala sekolah.

Guru juga memiliki batas kemampuan, maka disinilah dituntut kepala sekolah harus bijaksana. Kepala sekolah harus mampu memetakan kondisi dan keadaan guru-nya. Pada saat kepala sekolah dapat memahami sifat dan kemampuan dari seluruh guru-gurunya, makanya pada saat itulah kepala sekolah akan tau menempatkan posisinya dimana saat ada hal yang ingin dilakukan.

Keharmonisan pun dapat terjadi ketika saling memahami antara kepala sekolah dengan guru terjalin. Sehingga akan memiliki efek yang positif juga terhadap hubungan guru dan siswa.

Penulis: Hizkia Ronaldus Silalahi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun