Mohon tunggu...
Hizkia Adhikaratma
Hizkia Adhikaratma Mohon Tunggu... Mahasiswa - A Football Enthusiast

You have to fight to reach your dream. You have to sacrifice and work hard for it. - L. Messi

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Ketika Laga Final Piala Eropa Dua Kali Diterjang Badai El Nino

10 Agustus 2021   06:00 Diperbarui: 10 Agustus 2021   22:41 459
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fernando “El Niño” Torres (merah) mencetak gol pada final Piala Eropa 2008 (Sumber: dw.com)

Fernando “El Niño” Torres (merah) mencetak gol pada final Piala Eropa 2008 (Sumber: dw.com)
Fernando “El Niño” Torres (merah) mencetak gol pada final Piala Eropa 2008 (Sumber: dw.com)
Pemain yang pernah merumput bersama Liverpool tersebut kembali mencetak gol pada laga final Piala Eropa empat tahun setelahnya dan menjadi pemain pertama yang berhasil mencetak gol di dua edisi final Piala Eropa. Gol pada final Piala Eropa 2012 tersebut terjadi setelah El Niño diberi umpan lagi-lagi oleh orang yang sama, yakni Xavi Hernandez.

Pemain yang enam minggu sebelumnya berhasil membawa klubnya saat itu, Chelsea, menjadi juara Liga Champions Eropa juga berhasil memberikan umpan yang berbuah gol kepada rekan satu timnya di klub, Juan Mata.

Piala Eropa 2012 seakan menjadi semakin spesial bagi Torres setelah pemain yang mengidolai tokoh fiksi Tsubasa tersebut dinobatkan menjadi sang pencetak gol terbanyak sepanjang turnamen.

Fernando “El Niño” Torres Menerima Penghargaan Sepatu Emas Piala Eropa 2012 (Sumber: uefa.com)
Fernando “El Niño” Torres Menerima Penghargaan Sepatu Emas Piala Eropa 2012 (Sumber: uefa.com)
Pemain yang saat ini menjalani masa pensiunnya sebagai pelatih Atletico Madrid U-19 mendapatkan penghargaan sepatu emas tersebut setelah mengungguli penyerang Timnas Jerman, Mario Gómez, yang sama-sama menorehkan 3 gol dan 1 assist, tetapi jumlah menit bermain El Niño sepanjang turnamen lebih sedikit/efektif (189 menit) dibandingkan Gómez (282 menit) 

Pada akhirnya, keberadaan Fernando “El Niño” Torres pada laga final Piala Eropa 2008 dan 2012 sama seperti fenomena El Niño yang terjadi di Samudra Pasifik, yaitu memberikan dampak yang berbeda-beda untuk masing-masing pihak yang berbeda.

Fernando “El Niño” Torres bersama Timnas Spanyol Menjuarai Piala Eropa 2008 (atas) dan 2012 (bawah) (Sumber: zimbio.com & cleveland.com)
Fernando “El Niño” Torres bersama Timnas Spanyol Menjuarai Piala Eropa 2008 (atas) dan 2012 (bawah) (Sumber: zimbio.com & cleveland.com)
Terjangan badai El Niño di final Piala Eropa tersebut membawa kemujuran untuk Spanyol setelah mengantarkannya menjadi negara pertama yang dapat menjuarai Piala Eropa dua kali secara beruntun, tetapi sebaliknya menjadi petaka bagi Jerman dan Italia setelah gagal merengkuh trofi Henry Delaunay tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun